Sahabat.com-Setelah satu tahun lebih, kembali ditemukan satu kasus baru cacar monyet di Indonesia. Kasus terbaru terjadi di DKI Jakarta. Pasien seorang pria dewasa mengidap gejala ringan dan kondisinya stabil serta sedang menjalani isolasi.
Dengan temuan kasus baru tersebut, maka saat ini terdapat dua kasus cacar monyet di Indonesia setelah pertama kali ditemukan pada 20 Agustus 2022.
“Penderita cacar monyet harus menjalani isolasi diri sampai benar-benar sembuh karena mereka dapat menularkan penyakit tersebut kepada orang lain melalui kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh dan kontak seksual,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Guna mencegah terjadi penularan, kata Ani Ruspitawati, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penelusuran lanjutan untuk mencari kontak erat pasien terkonfirmasi cacar monyet.
“Kami tengah melakukan penelusuran lebih lanjut untuk menggali dan memeriksakan kontak erat,” kata Ani Ruspitawati.
Ani juga menyarankan agar anggota masyarakat yang memiliki riwayat berhubungan seksual dengan penderita cacar monyet dalam tiga pekan terakhir sebaiknya memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Baca juga: DKI Telusuri Kontak Erat Pasien Terkonfirmasi Cacar Monyet
“Individu yang memiliki riwayat seksual tersebut dan merasakan gejala seperti demam, lenting atau luka pada kulit, mulut dan kelamin, serta benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, selangkangan dan lipat paha, untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan,“ sarannya.
Untuk mencegah potensi tertular cacar monyet, ia juga menyarankan masyarakat untuk menghindari kontak fisik dengan orang yang bergejala luka atau lenting isi air pada kulitnya dan berhubungan seksual dengan aman. Selain itu, lanjutnya, masyarakat hendaknya menjaga kebersihan diri, termasuk dengan rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
“Masyarakat tidak perlu panik. Pahami penyakit ini dan dapatkan informasinya hanya dari sumber yang terpercaya, seperti kanal resmi pemerintah,” kata Ani, mengutip republikacoid.
Sebelumnya, Anggota Tim Kerja Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kementerian Kesehatan Chita Septiawati mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan kasus cacar monyet pada 14 Oktober. Pasien tersebut terkonfirmasi terpapar cacar monyet setelah melalui serangkaian tes dan disebut merupakan warga DKI Jakarta.
Sebagai informasi cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox. Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
0 Komentar
Jakarta Diprediksi Berawan Sejak Pagi Hingga Halam Hari Ini
Seluruh DKI Jakarta Berawan Tebal Sepanjang Hari
Cuaca Jakarta Cerah dan Berawan Tebal Hari Ini
Jakarta Diprediksi Cerah Hari Ini
Wilayah Jakarta Berawan Tebal Pada Jumat Hari Ini
BMKG Prediksi Cuaca di Jakarta Berawan Tebal Pada Selasa Siang
Cuaca Jakarta Diperkirakan Cerah dan Berawan Tebal, Hari Ini
Kualitas Udara Jumat Ini tak Sehat Bagi Kelompok Sensitif
BMKG Prakirakan Jaksel dan Jaktim Hujan Siang Nanti
Pemkot Jakarta Timur Tegaskan Wilayahnya Belum Masuk Darurat Tawuran
Leave a comment