Akademisi: Konsep Pentahelix jadi Kunci Utama Penanganan Bencana

07 Maret 2023 03:01
Penulis: Alber Laia, news
Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Indra Permanajati. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.

Sahabat.com - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Indra Permanajati mengatakan konsep pentahelix atau kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak menjadi kunci utama dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana.
 

"Konsep pentahelix atau kolaborasi yang melibatkan berbagai unsur yakni pemerintah, media massa, akademisi, komunitas, dan dunia usaha merupakan formulasi yang tepat," kata Indra Permanajati dihubungi dari Jakarta, Selasa.
 

Koordinator Bidang Bencana Geologi Pusat Mitigasi Unsoed tersebut menjelaskan konsep tersebut akan mengoordinasikan sumber daya sesuai dengan peran masing-masing dalam mitigasi dan penanganan bencana.
 

Dengan demikian, kata dia, masing-masing elemen bekerja sesuai dengan bidang dan lingkup kerjanya.
 

"Semua memiliki peranan yang penting sesuai lingkupnya. Misalkan, pemerintah sebagai koordinator, akademisi sebagai tim penasehat atau pemberi saran, dan media sebagai tim mempercepat informasi dan sosialisasi," katanya.


 

Kemudian, kata dia, dunia usaha bisa mendukung operasional di lapangan, sementara masyarakat atau komunitas sebagai tim yang aktif menjaga dan bergerak saat terjadi bencana.
 

"Konsep pentahelix ini sudah terevaluasi secara komprehensif, menyeluruh, dan terbukti efektif dalam mitigasi dan penanganan bencana," katanya.

Indra juga menilai bahwa program pemerintah untuk terus memperkuat upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah yang tepat.
 

"Konsep mitigasi dan penanganan bencana dengan meningkatkan peran dan kolaborasi multisektor yang tertuang dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2023 juga merupakan langkah yang sangat tepat," katanya.
 

Sementara itu, dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2023 Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan mengenai pentingnya pemetaan daerah rawan bencana di setiap wilayah guna mendukung upaya pengurangan risiko bencana.
 

Menko PMK juga mengajak setiap pemerintah daerah untuk terus memperkuat upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana dengan melibatkan berbagai unsur.
 

"Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo mengenai pentingnya prabencana dan penanganan bencana pada tahap awal," katanya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment