Sahabat.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Dyah Ratna Harimurti mendorong pembentukan komunitas difabel di setiap kecamatan untuk memudahkan pendataan penyandang disabilitas.
"Karena sampai sekarang, data (penyandang) disabilitas kan enggak pernah riil. Banyak disabilitas yang disembunyikan, tidak mau aktif, dan sebagainya," katanya di Semarang, Selasa.
Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang yang biasa disapa Detty itu mengatakan, pendataan sangat penting untuk memastikan difabel terjangkau layanan bantuan sosial dan program pemberdayaan yang dijalankan oleh pemerintah.
"Bantuan pemerintah turunnya kan berdasarkan data, misalnya bansos (bantuan sosial), kemudian pelatihan-pelatihan. Makanya, data itu menjadi penting bagi penyandang disabilitas," katanya.
Ia mengemukakan bahwa keberadaan komunitas difabel di setiap kecamatan akan memudahkan pendataan penyandang disabilitas secara akurat, termasuk pendataan mengenai pelayanan yang mereka butuhkan.
"Dengan komunitas, kelompok disabilitas bisa meminta pelatihan-pelatihan, kemudian akses kerja. Sekarang kan ada undang-undang bahwa perusahaan wajib mengakomodir satu persen untuk penyandang disabilitas," katanya.
Ia mengatakan, kewajiban perusahaan mengalokasikan satu persen dari kuota pekerja untuk penyandang disabilitas tertuang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Detty mendorong penyandang disabilitas menempuh pendidikan dan menjalani pelatihan agar punya bekal kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang kerja tersebut.
"Ya mereka harus tetap sekolah formal. Harapannya besok bisa masuk dunia kerja. Kami terus berharap semakin ke depan, disabilitas dibantu, difasilitasi, agar bisa mandiri," katanya.
Ia mengemukakan bahwa saat ini belum banyak komunitas difabel yang terbentuk di tingkat kecamatan di Kota Semarang.
Komunitas difabel tingkat kecamatan yang aktif, menurut dia, antara lain ada di wilayah Kecamatan Semarang Barat (Semar Cakep) dan Kecamatan Pedurungan (Gading Semar).
"Di tiap kecamatan diharapkan sudah ada komunitas-komunitas disabilitas. Sampai saat ini yang sudah tampak aktivitas komunitas disabilitas baru di Semarang Barat dan Pedurungan," katanya.
Sementara itu, Ketua Semar Cakep Fita Maryunani berharap ruang berkegiatan bagi para penyandang difabel dapat disediakan di 16 kecamatan di Kota Semarang.
"Di Pedurungan ada Gading Semar, kemudian Semarang Tengah juga sudah. Keberadaan ruang ini penting sebagai tempat berkumpulnya atau posko bersama teman-teman disabilitas," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment