Bandara Internasional Minangkabau Diinstruksikan Tutup Sementara Dampak Erupsi Gunung Marapi

05 Januari 2024 17:56
Penulis: Ramses Manurung, news
Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat/ist

Sahabat.com-Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi. Peristiwa ini berdampak terhadap operasional Bandara Internasional Minangkabau. Bandara yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat diinstruksikan untuk tutup sementara oleh Kementerian Perhubungan.

Kebijakan ini merupakan langkah mitigasi akibat adanya abu Gunung Marapi yang terdeteksi melalui pengamatan lapangan, berupa paper test yang dilakukan pada pukul 07.00 sampai 10.15 WIB, hari ini, Senin (5/1/2024).

Bahkan penutupan Bandara Internasional Minangkabau diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB malam ini. Awalnya, penutupan hanya dilakukan sampai pukul 16.00 WIB. Namun, karena masih ada abu vulkanik di areal bandara, maka penutupan diperpanjang

Penutupan bandara hari ini diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM) dengan Nomor B0030/24 NOTAMN mulai pukul 10.45 WIB sampai dengan pemberitahuan selanjutnya, dikarenakan alasan keselamatan penerbangan terutama adalah sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni, menyatakan bahwa keputusan penutupan ini diambil dengan pertimbangan utama terhadap keselamatan penerbangan.

Baca juga: Angkasa Pura Benarkan Penutupan BIM Akibat Terdampak Abu Vulkanik

Berdasarkan informasi, abu gunung berapi ini berdampak pada 29 (dua puluh sembilan) penerbangan. Akibatnya, 1 (satu) penerbangan harus kembali ke bandara asal atau return to base dan 1 (satu) lainnya harus mengalihkan pendaratan ke bandara lainnya.

Kristi menambahkan, pihaknya melalui Otoritas Bandara Wilayah VI Padang akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi tersebut berupa pengamatan lapangan yang dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.

Dengan adanya keadaan kahar (force majeure) tersebut, Kristi mengimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket, termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia. Hal ini diharapkan dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara.

"Kami memahami bahwa kebijakan ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, namun keselamatan seluruh pihak terlibat tetap menjadi prioritas utama. Kami menghargai pengertian dan kerjasama dari seluruh pihak yang terlibat dalam situasi ini, dan semoga kondisi di Bandara Minangkabau cepat kembali normal." tuturnya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment