Peneliti Akhirnya Temukan Rafflesia Hasseltii Setelah 13 Tahun Pencarian di Hutan Sumatera

21 November 2025 14:51
Penulis: Alamsyah, news
Seorang pemandu lapangan dan tim ilmuwan Universitas Oxford memotret Rafflesia hasseltii yang baru mekar di hutan Sumatera, setelah pencarian panjang selama bertahun-tahun.

Sahabat.com - Setelah lebih dari satu dekade pencarian, para peneliti akhirnya menemukan kembali keberadaan Rafflesia hasseltii di kawasan hutan Sumatera. Spesies langka ini teridentifikasi di wilayah Hiring Batang Somi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat, pada Selasa (18/11).

Rafflesia hasseltii dikenal memiliki mahkota bunga berwarna merah gelap dengan pola bintik putih yang khas. Karena hanya tumbuh pada inang tertentu dan di habitat yang sangat terbatas, spesies ini digolongkan sebagai tanaman yang sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan.

Penemuan tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram Universitas Oxford, @oxford_uni, memperlihatkan seorang pemandu lapangan bernama Septian Andriki menitikkan air mata setelah menemukan bunga itu. Ia mengungkap bahwa ia telah menghabiskan 13 tahun mencari keberadaan bunga langka tersebut.

Dalam ekspedisi tersebut, Andriki ditemani oleh Dr. Chris Thorogood, Wakil Direktur serta Kepala Sains di Kebun Raya dan Arboretum Universitas Oxford. Mereka menyusuri hutan hujan Sumatera siang dan malam hingga berhasil menemukan Rafflesia hasseltii yang sedang mekar.

Beberapa bulan sebelumnya, spesimen lain juga ditemukan di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Karang Jaya, Muratara, Sumatera Selatan. Menurut Faried, Kepala SPTN 5 BBTNKS, bunga itu ditemukan oleh seorang warga bernama Bendriansyah saat melakukan patroli mandiri di area hutan Taman Nasional Kerinci Seblat, sekitar 10 kilometer dari permukiman penduduk.

Bunga yang ditemukan tersebut memiliki tinggi sekitar 12 cm, diameter mencapai 52 cm, serta kelopak selebar 16 cm dengan duri sepanjang 15 cm. Ini menjadi kemunculan pertama Rafflesia hasseltii yang mekar di kawasan Tanjung Agung dan menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam pemantauan flora endemik yang dilindungi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment