Sahabat.com- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan perbaikan rumah agar menjadi layak huni kepada 25 penerima di daerah itu.
Pelaksana Tugas Ketua Baznas Kabupaten Magelang Kholid As'adi di Magelang, Rabu, menyebutkan bantuan tersebut untuk para penerima tersebar di 11 desa meliputi sembilan kecamatan, yakni Desa Tuksongo, Adikarto, dan Sidorejo, masing-masing Rp10 juta, Kebonrejo, Tampingan, dan Sumberarum, masing-masing Rp20 juta, Pucungroto, Balerejo, dan Daleman Kidul, masing-masing Rp30 juta, Banjarsari dan Sugihmas, masing-masing Rp50 juta.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan santunan dengan total Rp608 juta kepada 1.216 yatim/piatu.
Baznas Kabupaten Magelang telah mengumpulkan infa dari semua ASN, badan, dan perorangan yang setiap tahun terus meningkat.
Pada 2020, Baznas berhasil mengumpulkan infak Rp2,5 miliar, pada 2021 Rp3,9 miliar, dan pada 2022 Rp5,9 miliar.
"Pada kesempatan kali ini Baznas Kabupaten Magelang menyerahkan bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) kepada 25 penerima di 11 desa, sembilan kecamatan, dan juga bantuan kepada 1.216 yatim/piatu dengan total sebanyak Rp608 juta," katanya.
Baznas Kabupaten Magelang juga memberikan bantuan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem berupa pembuatan jamban di 25 lokasi, masing-masing Rp1,5 juta, bantuan peningkatan gizi guna mencegah stunting kepada 29 anak, masing-masing Rp1,5 juta, dan bantuan paket alat pertanian kepada 441 penerima, masing-masing Rp700 ribu.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menyampaikan pemberian bantuan perbaikan rumah ini satu satu upaya sekaligus komitmen Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Baznas untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Ia menuturkan program peningkatan kualitas rumah warga ini menjadi salah satu indikator yang telah ditetapkan pemerintah dalam upaya menurunkan angka kemiskinan secara nasional.
Pemberian bantuan perbaikan rumah juga untuk mendorong dan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tinggal yang layak, sekaligus satu stimulan masyarakat untuk merehabilitasi tempat tinggal agar memenuhi standar persyaratan kesehatan dan standar persyaratan keselamatan.
"Harapan saya, bantuan yang diberikan ini bisa dioptimalkan penggunaannya untuk pembelian material serta bahan lain yang dibutuhkan, sehingga keinginan saudara selama ini untuk memiliki rumah layak huni yang memenuhi standar kesehatan dan keselamatan bisa segera terwujud," katanya.
Ia menyebutkan Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur dahulu termasuk desa miskin dengan hampir 546 rumah warga yang tidak layak huni.
Namun, katanya, secara bertahap pemerintah memberikan atensi sehingga saat ini tinggal sekitar 50 rumah tidak layak huni yang masih harus mendapatkan bantuan untuk perbaikan.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment