Begini Strategi Pemprov DIY Turunkan Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

08 September 2023 04:45
Penulis: Adiantoro, news
Ilustrasi. Upaya penurunan stunting di DIY tetap harus digencarkan melalui kolaborasi lintas sektor agar dapat mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024. (Istimewa/Pemkot Yogyakarta)

Sahabat.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan, kolaborasi lintas sektor penting dalam pencegahan dan penanganan stunting. Termasuk dalam upaya menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024. 

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, prevalensi stunting di DIY sudah turun 0,9 persen di 2022 menjadi 16,4 persen. Angka ini turun dari yang sebelumnya tercatat 17,3 persen di 2021.

"Upaya penurunan stunting di DIY tetap harus digencarkan melalui kolaborasi lintas sektor agar dapat mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024, sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024," kata Wagub DIY dalam Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Rembuk Stunting Tingkat DIY Tahun 2023, di Hotel Santika Premiere Jogja.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi permasalahan stunting masih dirasa kurang, meski belum ada tolak ukur dalam menentukan seberapa besar kolaborasi yang dilakukan. Dia melihat, masih banyak stakeholder atau sektor yang terlibat bergerak sendiri-sendiri.

Menurutnya, tentu saja akan lebih efektif jika bisa dilaksanakan secara bersama-sama. "Kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam percepatan penurunan stunting," jelasnya.

Selain itu, kata dia, kesehatan, gizi, pendidikan, sanitasi, dan sektor-sektor lainnya harus bekerja bersama-sama dalam harmoni untuk mencapai target penurunan stunting.

"Saya pada kesempatan ini juga ingin mengapresiasi kepada BKKBN, OPD di DIY dan juga Kabupaten/Kota, serta seluruh pihak yang telah berinovasi dan bergerak dengan program-program yang sangat baik dalam upaya penurunan stunting. Kerja keras dan dedikasi Bapak dan Ibu sangat berarti dalam mencapai hasil yang telah kita raih saat ini," tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan, upaya mempercepat penurunan stunting juga dapat dilakukan DIY dengan membangun network dengan daerah-daerah lain. "Mungkin secara general kita dianggap terbaik. Tapi belum tentu, daerah lain juga mungkin punya skema-skema penanganan yang kita tidak punya. Dan kalau itu kita gabung tentu menjadi lebih baik,” ucap Wakil Gubernur DIY itu.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani menambahkan, berdasarkan dokumen atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DIY 2023 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Gubernur Nomor 26 Tahun 2022, target penurunan prevalensi stunting di DIY di 2023 yakni 15,1 persen.

Artinya, ditargetkan prevalensi stunting di DIY turun 1,3 persen pada 2023 ini jika dibanding dengan 2022 yang masih di angka 16,4 persen. Andi menegaskan, dilakukan sejumlah upaya strategis untuk mencapai target tersebut pada 2023 ini.

"Tentunya akan ada upaya-upaya yang strategis yang akan kita lakukan bersama dengan Pemda DIY dan seluruh kabupaten kota dalam menjamin target sebesar 1,3 persen yang akan kita turunkan dari 2022 untuk 2023," kata Andi.

Lebih lanjut, dia menuturkan sebagai bagian dalam upaya mempercepat penurunan stunting di DIY ini, sejak 2022 telah dibentuk tim percepatan penurunan stunting di semua tingkatan wilayah. Selain itu, juga sudah terbentuk satgas percepatan penurunan stunting, tim audit kasus stunting, dan tim pendamping keluarga yang tersebar di kabupaten/kota se-DIY.

Dijelaskan, tim pendamping keluarga menjadi ujung tombak penurunan stunting di wilayah-wilayah. Salah satu tugasnya adalah memastikan dan memberikan pendampingan kepada keluarga yang berisiko stunting. "Di antaranya yaitu (memberikan pendampingan kepada) calon pengantin, ibu hamil, kemudian adalah ibu yang memiliki baduta," ujarnya.

Saat ini, jumlah tim pendamping keluarga di sendiri berjumlah 5.556 personel. Sebarannya berdasarkan kabupaten/kota, yakni di Bantul berjumlah 1.218 personel, di Gunungkidul 1.068 personel. "Di Kulonprogo berjumlah 687 personel, Sleman berjumlah 2.088 personel, dan Kota Yogyakarta 495 personel," kata Andi.

Terkait dengan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Rembuk Stunting Tingkat DIY 2023, Andi menyebut kegiatan ini digelar untuk memperkuat komitmen dalam rangka pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang akan dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi.

Kegiatan tersebut diikuti oleh tim percepatan penurunan stunting DIY dan perwakilan tim percepatan penurunan stunting kabupaten/kota se-DIY. Dalam kegiatan itu, turut dilaksanakan penandatanganan kesepakatan komitmen dan rencana program/kegiatan, serta rencana koordinasi dan konsolidasi lintas sektor tim percepatan penurunan stunting DIY.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment