Sahabat.com - Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau membentuk sembilan Desa Tangguh Bencana untuk meminimalisasi dampak bencana, seperti angin kencang, rob, dan kebakaran hutan.
Sekretaris Daerah Bintan Ronny Kartika di Bintan, Kamis, mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat menetapkan Desa Busung, Toapaya Selatan, dan Sri Bintan sebagai Desa Tangguh Bencana pada 2022.
Pada 2023, kata dia, enam desa lainnya ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana.
"Jadi ada sembilan Desa Tangguh Bencana di Bintan. Ini sebagai salah satu program utama mendeteksi dan meminimalisir dampak bencana," kata dia.
Ia mengemukakan Desa Tangguh Bencana memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasi sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
"Sejumlah desa di Bintan memiliki risiko bencana karena itu kami perlu mengaktifkan Desa Tangguh Bencana," ujarnya.
Bintan memiliki 51 desa dan kelurahan. Seluruh desa di daerah tersebut sejak beberapa tahun lalu sudah memiliki petugas yang fokus melakukan deteksi dini terhadap bencana dan mengurangi dampak yang disebabkan banjir, angin kencang, dan kebakaran hutan.
Peran satuan tugas penanggulangan bencana tersebut perlu ditingkatkan, terutama di desa dan kelurahan yang rawan bencana.
"Satgas Penanggulangan Bencana tingkat desa tersebut mau kami tingkatkan dan sinergikan dengan program Desa Tangguh Bencana," ucapnya.
Sekretaris Daerah Bintan Ronny mendampingi Bupati Bintan Roby Kuniawan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) yang dibuka Presiden Joko Widodo di Jakarta International Expo, Kamis. Dandim 0315/Tanjungpinang dan Kapolres Bintan juga menghadiri kegiatan tersebut.
Berdasarkan arahan Presiden Jokowi, kata dia, seluruh daerah harus memetakan potensi bencana dan mendapatkan solusi untuk mencegah bencana atau meminimalisasi dampak bencana. Seluruh perencanaan pembangunan dan investasi juga harus mempertimbangkan potensi bencana.
Dia mengatakan Bintan sudah memetakan potensi bencana dengan segala persiapan antisipasi terhadap bencana yang potensial terjadi. Pembentukan Desa Tangguh Bencana sebagai salah satu langkah awal untuk melaksanakan program strategis penanggulangan bencana.
"Kami sudah petakan potensi bencana, dan kami juga sedang melakukan pembinaan dan pelatihan SDM yang tanggap bencana," ucapnya.
Ronny menuturkan Bintan yang pada awal tahun lalu baru saja melewati rob, saat ini sudah berangsur bangkit dan siap memulihkan kondisi dari bencana.
"Kami berharap pemerintah pusat membantu percepatan pemulihan infrastruktur publik yang rusak akibat angin kencang dan banjir rob," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment