Sahabat.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan bahwa sikap gotong royong yang diterapkan bersama pihak swasta mampu mempercepat pengentasan stunting di Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Gotong royong itu menjadi betul-betul penting, tinggal bagaimana negara kita negara Pancasila, bagaimana kita kolaborasikan dengan baik, dan arahan Presiden itu semua terlibat. Kita tidak bisa meninggalkan swasta tidak bisa meninggalkan peran masyarakat,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Melalui audiensi dengan PT Adaro Energy Tbk di Kantor BKKBN Pusat Jakarta pada Senin (8/5), Hasto menekankan dalam membantu pihak swasta yang ingin bekerja sama dengan pemerintah, BKKBN siap memfasilitasi dan memberikan pendampingan untuk program penanganan stunting.
Dimana salah satunya adalah dengan menyediakan menyediakan data by name by address untuk menentukan sasaran. Contoh konkret yang ia paparkan adalah seperti yang dilakukan bersama PT Adaro Energy Tbk, dimana pada tahun 2023 akan menyasar keluarga berisiko stunting yang ada di 76 desa di Kalsel.
Tak hanya itu, Hasto akan meminta seluruh kepala daerah di tingkat desa untuk terus melakukan rapat koordinasi melalui instruksi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi.
“Saya kira dengan cara begitu, maka sasaran kurang lebih 3.200 itu terpetakan. Setelah ini semua siap saya akan men-declare bahwa ini adalah launching pembagian telur kepada 76 desa. Kalau sudah siap, sasaran siap, desanya berapa, nanti kita launching. Sekian ribu sasaran sumbang desanya sekian dan mungkin itu menjadi best practice (contoh baik),” katanya.
Dalam memberikan pendampingan, sikap gotong royong pun diterapkan BKKBN melalui pemberian fasilitas berupa materi edukasi untuk memperkuat sosialisasi edukasi kepada sasaran program melalui modul-modul edukasi yang sudah dibuat serta menggerakkan tim pendamping keluarga di tiap-tiap tingkatan desa.
“Dengan itu, saya berharap Adaro dapat melakukan serangan udara dan serangan darat dalam percepatan penurunan stunting,” katanya.
Divisional CSR Head of Adaro Energy Tbk, Okty Damayanti menambahkan dalam mendukung pemerintah menuju target 14 persen di tahun 2024, pihaknya telah melakukan intervensi kepada 151 anak berstatus stunting di Kabupaten Balangan, Kalsel.
Dari jumlah tersebut, 65 anak stunting sudah berstatus normal. Dalam memberikan intervensi, Adaro melakukan peningkatan status kesehatan kepada baduta dan balita stunting serta ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK).
Kemudian memberikan bantuan stimulan berupa Pendamping Makanan Tambahan (PMT) telur, vitamin, dan susu diikuti pendampingan dan pencatatan rutin kepada program sasaran serta menyalurkan bantuan berupa bibit sayuran kepada sasaran program dan selalu memonitoring dan mengevaluasi program percepatan penurunan stunting.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment