Sahabat.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak semua pihak untuk merayakan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2023 pada 29 Mei dengan membentuk lansia menjadi manusia yang lebih bermartabat.
“Seiring meningkatnya usia harapan hidup, maka terbuka potensi para lansia diberdayakan sebagai bonus demografi, meningkatnya angka usia harapan hidup yang mencapai 74 tahun atau di atas rata-rata nasional, seperti lansia di DI Yogyakarta, sudah seharusnya dioptimalkan," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Dalam puncak peringatan HLUN 2023 ke-27 di DI Yogyakarta, Minggu (28/5), Hasto menekankan keluarga maupun generasi muda sangat berperan dalam proses pembentukan lansia yang bermartabat.
Setiap pihak tersebut, lanjutnya, bisa mendorong lansia hidup lebih produktif dan berguna bagi keluarga ataupun masyarakat dengan pemberian kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan keluarga, seperti mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan, mendapatkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak lansia.
Adanya dukungan positif dari keluarga, dapat membentuk lansia yang kini jumlahnya semakin banyak di Indonesia menjadi sosok yang tangguh, sehat, dan tetap produktif, atau bahkan bisa diberdayakan sebagai bonus demografi.
"Kita kebanjiran usia tua, kalau yang menopang di usia muda itu stunting, ini akan berat sekali. Oleh karenanya jangan sampai muncul generasi stunting. Generasi harus berkualitas supaya besok bisa mengurus orang tua-orang tua yang sehat,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, dalam 10 tahun terakhir persentase lansia meningkat dari 7,57 persen pada 2012 dan menjadi 10,48 persen pada 2022.
Angka tersebut diproyeksikan mengalami peningkatan hingga mencapai 19,9 persen pada 2045. Menurut jenis kelamin, lansia perempuan ada 51,81 persen dan laki-laki 48,19 persen, dengan penyebaran lebih tinggi di perkotaan daripada perdesaan.
Terkait dengan kesehatan lansia, sebanyak 42,09 persen lansia pernah mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir. 20,71 persen diantaranya terganggu aktivitas sehari-hari atau sakit. Selanjutnya, angka kesakitan lansia penyandang disabilitas 34,60 persen atau hampir dua kali lebih besar dibandingkan lansia non-disabilitas yang 18,82 persen.
Sementara itu Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum Pemerintahan dan Politik, Maladi, menyampaikan jumlah penduduk lansia di provinsi itu mencapai 16,25 persen, menjadi yang tertinggi di antara semua provinsi di Indonesia.
Rasio ketergantungan lansia DIY bahkan mencapai 25,58 persen, yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung 26 orang lansia.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment