Sahabat.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam upaya mencegah stunting pada anak.
Ketua Tim 20 Layanan Perkantoran Umum dan Kehumasan BKKBN Sulteng Aprianto Parubak di Kota Palu, Rabu, menyampaikan bahwa BKKBN melaksanakan penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman keluarga mengenai pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan pada 1.000 HPK.
Menurut dia, BKKBN punya satuan tugas yang bertugas melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan semasa 1.000 HPK, mulai dari masa pembentukan janin di dalam kandungan (270 hari) hingga anak berusia dua tahun (730 hari).
Selain itu, ia mengatakan, BKKBN mengoptimalkan peran petugas lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di setiap kabupaten dan kota untuk menyampaikan penyuluhan mengenai pencegahan stunting.
"Khususnya dalam memberikan edukasi soal asupan gizi pada anak sejak dalam kandungan untuk mencegah anak lahir stunting," katanya.
Dia mengemukakan perlunya pemantauan tumbuh kembang anak untuk mendeteksi dini stunting dan masalah kesehatan anak yang lain.
Pertumbuhan anak bisa dipantau dengan mengukur berat dan tinggi badan anak secara berkala. Para orang tua bisa membawa anak ke posyandu agar petugas bisa melakukan pengukuran antropometri guna mengecek pertumbuhan anak.
Selain itu, posyandu menyediakan layanan kesehatan dan gizi serta penyuluhan yang bisa dimanfaatkan oleh para orang tua untuk meningkatkan pemahaman mengenai pola pengasuhan anak yang tepat.
Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 prevalensi stunting pada anak di Sulawesi Tengah sebesar 28,2 persen, menurun dari 29,7 persen pada 2021.
BKKBN bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berupaya memenuhi target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Upaya penurunan stunting mencakup program-program yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak, meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, hingga menyediakan akses terhadap air bersih dan sanitasi memadai.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment