Sahabat.com - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto mengimbau kepada masyarakat di tanah rencong tidak memasuki dan beraktivitas di kawasan hutan lindung untuk menghindari interaksi negatif dengan satwa lindung liar seperti harimau.
"Baru-baru ini, Rabu (1/2) dua orang petani yang terdiri dari ayah dan anak, Amrizal (65) dan Hafifi Yunanda (29) menjadi korban serangan harimau sumatera karena memasuki kawasan hutan lindung di Gunung Sampali, Desa Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan," kata Agus di Banda Aceh, Kamis.
Ia menyatakan, ada informasi dua petani tersebut masuk ke dalam kawasan hutan lindung melakukan aktivitas di atas sehingga muncul interaksi negatif karena di situ memang habitat harimau sedangkan kebunnya berada di bawah.
Saat ini, dua petani yang menjadi korban penyerangan harimau sumatera berjenis kelamin betina berusia sekitar 3-4 tahun itu telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat.
Sedangkan harimau sumatera betina tersebut berhasil dibawa ke Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Tapaktuan, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dalam kondisi terluka parah di bagian kepala, punggung, rahang, dan pipi.
"Keterangan dari warga yang terluka, bahwasanya harimau sumatera juga ikut terluka, karena warga tersebut sempat mempertahankan diri secara spontan," kata Agus.
Pasca peristiwa tersebut, lanjut Agus, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat di Aceh Selatan, khususnya di desa sekitar kejadian agar lebih waspada di kawasan habitat satwa liar.
"Setelah kejadian itu, kita melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat agar lebih waspada dan tidak melakukan kerusakan di kawasan hutan sebagai habitat satwa liar atau harimau,” ujarnya.
Agus menuturkan, saat ini tim medis sudah mulai melakukan observasi secara menyeluruh bukan hanya terkait luka saja, tetapi juga memeriksa kesehatan dari harimau itu.
Rencananya, satwa tersebut akan dilepasliarkan kembali ke kawasan hutan jika nantinya sudah dinyatakan siap oleh tim medis.
“Kemarin sudah dilakukan pembiusan dan penanganan medis, pembersihan luka sayat, dan membuang jaringan yang rusak, kemudian lukanya juga telah dijahit,” demikian Agus Arianto.(Ant)
0 Komentar
PWI dan Laskar Sabilillah Ajak Rakyat Bersatu, Tolak Semua Provokasi!
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment