Sahabat.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan buaya, seiring munculnya satwa tersebut di dekat SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kami sudah menerima laporan itu dan segera kami tindaklanjuti. Kami segera ke lokasi tempat buaya terlihat muncul dan mengimbau masyarakat lebih waspada," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah di Sampit, Minggu.
Kemunculan buaya menjadi perhatian masyarakat setelah seorang warga sempat mengabadikannya menggunakan kamera telepon seluler. Video itu dengan cepat menyebarkan dan menimbulkan tanggapan dari masyarakat yang umumnya khawatir, karena kemunculan buaya itu dekat dengan sekolah.
Dari tayangan video terlihat buaya muncul di anak sungai kecil yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan. Buaya muara itu diperkirakan memiliki panjang lebih dari dua meter itu terlihat sedang berjemur di bantaran anak sungai tersebut.
Kemunculan buaya semakin sering di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Masyarakat diimbau lebih waspada karena diperkirakan populasi satwa ganas itu cukup banyak, sehingga rawan terjadi konflik dengan manusia.
Menindaklanjuti laporan kemunculan buaya di dekat SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan, Muriansyah bersama timnya segera ke lokasi. Mereka akan memasang spanduk berisi imbauan untuk lebih waspada terhadap kemunculan dan serangan buaya. BKSDA juga akan mengedukasi masyarakat agar bisa menghindari serangan buaya.
Seperti diketahui, serangan buaya sangat rawan terjadi saat hari gelap. Untuk itu masyarakat diminta lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Warga disarankan menghindari beraktivitas saat hari gelap karena rawan serangan buaya.
Kemunculan buaya di sekitar pemukiman diduga karena kelaparan. Satwa ganas itu mencari makan hingga ke perairan dekat pemukiman, karena semakin sulit mendapatkan makanan di habitat aslinya, akibat ekosistem terganggu, sehingga sumber makanan semakin berkurang.
Muriansyah mengatakan pihaknya akan melakukan observasi terlebih dahulu. Saat ke lokasi, pihaknya juga akan membawa satu set jerat dan pancing buaya, tetapi untuk pemasangannya, akan dilihat situasi dan kondisinya.
"Kalau dipasang pun, kami minta bantuan warga untuk ikut memantau, karena di sana kawasan pasang surut, sehingga umpan bisa tergantung pas surut, sedangkan saat sungai dalam, umpannya malah tenggelam," kata Muriansyah.(Ant)
0 Komentar
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Rekayasa Lawan Arus Mulai Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek
Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan pada 8-9 Februari
Polisi: Anak Tamara Sempat Muntah Sebelum Tewas Akibat Tenggelam
Polisi Tuntaskan Pemeriksaan Kejiwaan Siskaeee
Leave a comment