BMKG Catat 269 Kejadian Gempa Bumi di NTT Sepanjang Maret 2023

03 April 2023 06:23
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Ilustrasi: BMKG Stasiun Geofisika Kupang memperluas informasi kebencanaan baik gempa bumi dan tsunami bagi para pelajar Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur lewat program wisata edukasi, Selasa (21/3/2023). (ANTARA/HO-Stasiun Geofisika Kupang)

Sahabat.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 269 kejadian gempa bumi di Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang periode 1-31 Maret 2023.

"Tercatat sebanyak 269 kejadian gempa bumi sepanjang Maret dengan satu kejadian gempa dirasakan," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang BMKG Margiono dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin.

Ia menjelaskan ratusan kejadian gempa bumi di NTT sepanjang bulan Maret 2023, didominasi oleh gempa bumi berkekuatan kecil atau di bawah magnitiudo 4,0 sebanyak 248 kejadian. Sedang gempa bumi berkedalaman dangkal atau lebih dari 60 kilometer sebanyak 183 kejadian.

Kejadian gempa bumi, kata dia, lebih banyak terjadi di laut sebanyak 212 kejadian dan di darat sebanyak 57 kejadian.

Margiono mengatakan dari sisi frekuensi kejadian gempa bumi harian, kejadian tertinggi pada 30 Maret sebanyak 17 kejadian.

Lebih lanjut ia menjelaskan NTT merupakan daerah kepulauan yang dikelilingi oleh patahan-patahan (sesar) mulai dari Barat dan Selatan (Zona Megathrust), Utara (Flores Back Arc Thrust), dan beberapa patahan-patahan lokal lainnya yang masih aktif.

Dengan demikian NTT memiliki potensi terhadap bahaya gempa bumi merusak dan tsunami. Hal ini didukung dengan sejarah kejadian di NTT yang pernah dilanda 12 kali kejadian tsunami sejak tahun 1891-2022.

Margiono mengimbau warga di NTT agar tetap siaga dan melakukan upaya antisipasi yang diperlukan seperti membangun bangunan tahan gempa, menata jalur evakuasi, serta membekali diri dan mengedukasi ke orang-orang di sekitar bagaimana cara menyelamatkan diri terhadap kejadian gempa bumi dan tsunami.

Selain itu masyarakat juga perlu terus memperbaharui informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah terpancing dengan isu-isu adanya gempa bumi, terutama yang memperkirakan kejadian dengan menyebutkan waktu, tempat, maupun kekuatan gempa bumi.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment