Sahabat.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, curah hujan semakin berkurang, sehingga periode puncak musim kemarau di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terjadi pada Agustus 2023.
"Curah hujan semakin berkurang, tanda masuknya periode puncak musim kemarau di NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Nindya Kirana dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Selasa.
Ia menyatakan, pada dasarian I Agustus 2023 (1 -10 Agustus 2023) diprakirakan peluang curah hujan mencapai 20 milimeter/dasarian dengan probabilitas kurang 10 persen merata di seluruh wilayah NTB.
"Begitu pula dengan peluang curah hujan dengan intensitas 50 - 100 milimeter/dasarian merata di seluruh wilayah NTB dengan peluang kurang 10 persen," katanya.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologi pada level awas terdapat di Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Sambelia. Sedangkan untuk level siaga terdapat di Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Buer, Moyo Utara dan Utan.
Sementara itu, level waspada terdapat di Kabupaten Dompu di Kecamatan Dompu, Huu, Kempo, Kilo, Manggalewa, Pajo, Woja. Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Bolo, Donggo, Lambitu, Lambu, Madapangga, Sanggar, Soromandi, Wawo. Kota Bima di Kecamatan Raba, Kota Mataram di Kecamatan Mataram.
Selain itu, di Kabupaten Lombok Barat di Kecamatan Batu Layar, Gerung, Kediri, Lembar, Lingsar, Narmada), Kabupaten Lombok Tengah di Kecamatan Janapria, Jonggat, Praya, Praya Barat, Praya Tengah, Praya Timur. Kemudian Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Aikmel, Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji, Montong Gading, Pringgabaya, Pringgasela, Sembalun, Suela, Sukamulia, Wanasaba.
"Kabupaten Lombok Utara di Kecamatan Bayan, Gangga, Pemenang, Tanjung. Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Alas, Alas Barat, Empang, Lape, Lenangguar, Rhee, Unter Iwes dan Kabupaten Sumbawa Barat di Kecamatan Brang Ene, Brang Rea, Jereweh, Maluk, Poto Tano, Seteluk, Taliwang," katanya.
Di periode musim kemarau ini, masyarakat NTB diimbau agar menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan yang dapat terjadi di periode musim kemarau ini.
"Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi periode puncak musim kemarau yang sedang memasuki wilayah NTB, khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment