BNPB Waspadai Agar Indonesia Tidak Ekspor Asap Tahun 2023

28 Februari 2023 10:27
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Sejumlah pemangku kepentingan di Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan pelatihan bersama penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melibatkan 262 Personil dari Polda Sumsel, TNI, BPBD dan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) perusahaan. Pelatihan ini dilaksanakan di Sport Center PT OKI Pulp & Paper Mills dan Fire Base Sungai Baung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan pada 21-24 Februari 2023. ANTARA/HO-Corcom

Sahabat.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewaspadai agar Indonesia tidak ekspor asap pada tahun 2023 dengan melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sedini mungkin.

"Di 2023 ini benar-benar yang kita waspadai yang saat ini pemerintah di bawah koordinasi Menkopolhukam itu mempersiapkan supaya tidak ada ekspor asap di tahun ini," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Dara, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Selasa.

Abdul mengatakan antisipasi terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) harus dilakukan sedini mungkin sehingga apabila api masih kecil akan segera dipadamkan, namun apabila sudah terlanjur besar diupayakan tidak meluas.

"Itu prinsipnya Pak Presiden berkali-kali menyampaikan pencegahan itu adalah utama," kata Abdul.

Abdul mengatakan saat ini sudah ada Satuan Tugas Darat Manggala Agni, masyarakat peduli api, dan sistem kewaspadaan kesiapsiagaan berbasis komunitas.

BNPB juga menyiagakan helikopter surveilans untuk pemantauan titik panas (hotspot) di Indonesia.

"Jadi kalau ada peningkatan hotspot dari citra satelit, kita lihat apakah itu benar titik api atau tidak. Kemudian kita juga sudah memulai untuk menyiapkan heli water bombing dan lain-lain," kata Abdul.

Selain itu Abdul mengatakan untuk kejadian bencana lainnya, pemerintah berupaya agar kejadian lanjutan dari bencana yang terjadi di Indonesia, dapat dicegah.

Misalnya pada bencana gempa yang menimbulkan likuefaksi, hingga pergerakan tanah atau longsoran. Sehingga, dalam pola BNPB dalam mempersiapkan mitigasi kedepannya tidak untuk satu jenis ancaman saja.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment