BPBD Bangka Barat Siapkan Simulasi Penanganan Bencana Tingkat Desa

20 Juli 2023 09:59
Penulis: Alber Laia, news
Ilustrasi - BPBD Kabupaten Bangka Barat bersama dinas dan instansi terkait, pada tahun lalu melakukan simulasi penanganan bencana di Lapangan Gelora Mentok, mulai tahun ini simulasi dikembangkan di sebagian desa rawan bencana. (ANTARA/Donatus Dasapurna)

Sahabat.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan simulasi penanganan bencana tingkat desa sebagai salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat.

"Kegiatan ini akan melibatkan para relawan bencana desa, perangkat desa, pemuda dan warga yang ada di desa setempat agar mereka bisa melakukan pencegahan dan penanganan awal jika sewaktu-waktu terjadi bencana di desa itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Kamis.

Kegiatan simulasi pertama kali akan dilaksanakan di Desa Belolaut, Kecamatan Mentok, yang selama ini menjadi langganan bencana banjir, terutama pada saat curah hujan tinggi dan dalam jangka waktu lama.

Di lokasi langganan banjir itu akan dilakukan simulasi pola-pola pencegahan, penanganan saat banjir dan penanganan setelah banjir, baik kepada korban maupun tindakan yang harus dilakukan setelah banjir.

Untuk menyukseskan rencana tersebut, saat ini pihaknya bersama Pemerintah Desa Belolaut sedang melakukan persiapan awal dengan menyiapkan pemetaan lokasi.

"Pemetaan awal ini penting untuk melihat kondisi terkini lokasi yang menjadi langganan banjir, baik di lokasi permukiman warga maupun lokasi-lokasi lain yang berada di luar itu," katanya.

Dengan adanya data lokasi menyeluruh disertai data kondisi geografis terkini maka akan memudahkan tim dalam menyusun rencana, baik dalam upaya antisipasi maupun penanganan saat terjadi bencana.

"Melalui kegiatan ini kami ingin pihak pemerintah desa, badan permusyawarahan desa dan masyarakat semakin sadar bencana yang mungkin bisa terjadi kapan saja," katanya.

Simulasi sederhana dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah desa ini akan terus dilakukan secara bergantian di masing-masing desa atau wilayah permukiman warga yang berisiko tinggi atau biasa menjadi langganan bencana.

"Kami juga berupaya merekrut banyak relawan bencana di setiap desa untuk memudahkan komunikasi, koordinasi dan penanganan awal jika sewaktu-waktu terjadi bencana," katanya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment