BPBD Lebak Belum Terima Laporan Kerusakan Akibat Gempa Magnitudo 5,2

07 Februari 2023 04:38
Penulis: Alber Laia, news
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama.ANTARA/Mansur

Sahabat.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyatakan hingga kini belum menerima laporan terkait kerusakan infrastruktur maupun rumah warga akibat gempa magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah Banten pada Selasa sekitar pukul 07.35 WIB.
 
"Kami menginstruksikan relawan desa dan kelurahan agar melakukan pemantauan dan pendataan jika terjadi kerusakan akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,2 itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama saat dihubungi di Lebak, Selasa.

 
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Banten pada pukul 07.35 WIB tersebut, berpusat di 7,43 Lintang Selatan,105,88 Bujur Timur atau 66 km tenggara Muara Binuangeun, Banten dengan kedalaman 10 km.
 
Gempa magnitudo 5,2 itu berlangsung selama lima detik dan dirasakan guncangan di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
 
Namun demikian, pihaknya sejauh ini belum menerima laporan dari relawan adanya kerusakan infrastruktur maupun rumah masyarakat.
 
Apabila terjadi kerusakan, terlebih dahulu dilakukan pendataan, apakah kerusakan infrastruktur dan rumah warga itu akibat gempa atau bukan.
 
Jika kerusakan infrastruktur dan rumah warga akibat gempa berkekuatan 5,2, katanya, dipastikan akan dilaporkan ke Bupati Iti Octavia Jayabaya.
 
Pelaporan ke bupati itu agar mendapatkan bantuan relokasi maupun bantuan bentuk lainnya dari pemerintah daerah setempat. "Kami berharap gempa berkekuatan magnitudo 5,2 yang terjadi di Lebak tidak menimbulkan kerusakan infrastruktur dan rumah warga," ucapnya.

 
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap gempa bumi, karena wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah rawan gempa.
 
Saat ini, BPBD Lebak terus mengoptimalkan sosialisasi untuk memberikan edukasi bahwa Kabupaten Lebak daerah rawan bencana alam, seperti gempa, banjir, longsor, kebakaran, angin puting beliung, tsunami, gelombang tinggi hingga pergerakan tanah.
 
"Kami memberikan sosialisasi itu untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment