BPBD Natuna: Banjir Sebabkan Sejumlah Warga Bunguran Timur Mengungsi

20 November 2023 11:18
Penulis: Alber Laia, news
Evakuasi pengungsi banjir di Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Riau, Minggu (19/11/2023). (ANTARA/HO-BNPB)

Sahabat.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Riau, melaporkan banjir yang dipicu hujan deras membuat sejumlah warga di Kecamatan Bunguran Timur, mengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin, menyebut banjir di lokasi tersebut berlangsung pada Minggu (19/11), dipicu hujan deras pukul 08.00 WIB.   

Wilayah terdampak meliputi desa Batu Hitam, Desa Bandarsyah, Desa Ranai Kota, Desa Sebadai Ulu di Kecamatan Bunguran Timur.

"Laporan Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 17 jiwa mengungsi, dan 20 KK terdampak, sedangkan kerugian material sebanyak 20 unit rumah terendam dan 1 unit motor terseret sungai," ujar Raja.

Raja mengatakan upaya penanganan banjir BPBD Kabupaten Natuna melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Serta melakukan pengumpulan data informasi, memberikan pertolongan, evakuasi dan bantuan logistik.

"Bencana banjir setinggi 100 cm yang terjadi merupakan bencana banjir genangan yang rutin terjadi. Ini disebabkan oleh intensitas hujan meningkat, ditambah kurang baiknya drainase perkotaan serta adanya fungsi lahan sebagai daerah resapan telah berganti," ujar dia.

Oleh sebab itu perlu upaya serius untuk melakukan kegiatan pencegahan dan mitigasi bencana banjir kota Ranai. Bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai harus lebih waspada. Walaupun kondisi banjir berangsur surut, namun hujan masih terjadi, ujar Raja.

Berdasarkan info dari laman web Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kondisi cuaca di Kabupaten Natuna pada Selasa (21/11) berawan di siang hari dan hujan lebat saat malam sedangkan pada Rabu (22/11) kondisi cuaca hujan ringan hingga sedang.

BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan. Pastikan pemeliharaan drainase primer, sekunder dan tersier dilakukan agar infrastruktur keairan yang ada bisa berfungsi optimal saat menampung dan mengalirkan debit air saat curah hujan tinggi.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment