BPBD Sumut Membentuk Satgas Karhutla Antisipasi El Nino dan IOD

08 Juni 2023 10:45
Penulis: Alber Laia, news
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara (ANTARA/HO)

Sahabat.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara membentuk satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta kekeringan guna mengantisipasi perubahan iklim, dampak El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).

"Kita dari BPBD Sumut sudah berkoordinasi ke kabupaten/kota untuk membentuk satgas untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole," ujar Kepala BPBD Sumut, Tuahtha Saragih di Medan, Kamis.

Pihaknya menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi karhutla, dampak fenomena El Nino dan IOD yang akan melanda Indonesia, termasuk Sumatera Utara.

"El Nino ini masuk dalam bencana hidrometeorologi, untuk di tingkat provinsi dari tahun tahun sebelumnya, BPBD Sebagai koordinator untuk di bidang penanganan karhutla," kata dia.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dan mengajak pemangku kebijakan terkait untuk selalu menyosialisasikan ancaman karhutla dan pentingnya kesiapsiagaan dalam pengendalian karhutla.

BPBD juga terus memantau titik-titik panas yang informasinya dikirim BMKG, selanjutnya berkoordinasi dengan DLHK dan Masyarakat Peduli Api (MPA) di kabupaten/kota untuk mengantisipasi karhutla ini.

"Kita terus ingatkan dan mengajak 'stakeholder' (pemangku kepentingan) yang lain untuk selalu waspada ancaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Utara," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena El Nino yang semakin menguat dengan adanya IOD menuju positif dapat memicu kekeringan di Indonesia pada musim kemarau.

El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya, sedangkan IOD merupakan perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.

Dampak dari kedua fenomena tersebut, berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini. Kombinasi keduanya dapat menyebabkan dampak yang lebih kuat atau signifikan bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal atau lebih kering dari kondisi normalnya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment