Bulog NTT sudah Salurkan 2.100 Ton Beras Program SPHP di Kota Kupang

23 Februari 2023 05:59
Penulis: Alber Laia, news
Seorang satpam berjalan di samping tumpukan karung beras di gudang beras Bulog, NTT. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Sahabat.com - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa sampai dengan pekan terakhir Februari 2023 sudah menyalurkan 2.100 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Kupang.

"Jadi total beras yang kami siapkan untuk Program SPHP itu mencapai 5.000 ton beras medium, dan sampai dengan kemarin sudah 2.100 ton beras Program SPHP yang sudah kami salurkan," kata Sekretaris Umum dan Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Fanik Apriliyani di Kupang, Kamis.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan keluhan dari sejumlah pedagang beras di Kota Kupang yang mengeluhkan soal stok beras menipis sehingga harga beras naik menjadi Rp10 ribu per kilogram.

Dia menjelaskan dari Program SPHP itu para pedagang yang membeli dari Bulog dengan harga Rp8.600 per kilogram wajib menjualnya sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp9.950 per kilogram.

Wanita yang sering disapa Lia itu mengatakan bahwa para pedagang yang menjual beras dengan harga Rp10 ribu per kilogram itu adalah pedagang yang tidak bermitra dengan Bulog NTT.

Dia juga mengatakan tidak semua pedagang beras di Kota Kupang mulai dari Pasar Naikoten, Pasar Oeba dan Pasar Oesapa bisa menjadi mitra Bulog NTT.

"Kenapa hanya pedagang tertentu yang bisa ambil beras medium dari kami, karena kami punya komitmen terkait pendistribusian beras medium tidak boleh dijual dengan harga di atas HET 9.950/kg untuk wilayah NTT," ujar dia.

Sehingga pedagang yang tidak komitmen tidak kami layani. Sebab pedagang yang ambil beras di Bulog dibuatkan surat pernyataan di atas meterai tidak akan menjual beras di atas HET.

Lebih lanjut, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kelangkaan beras ataupun harga beras yang naik di pasaran. Sebab, sampai saat ini banyak pedagang beras di pasar yang sudah menjual beras dengan kualitas medium dari Bulog NTT.

Saat ini juga sedang dalam perjalanan ada sekitar 7.000 ton beras khusus untuk program SPHP dari Jawa Timur, untuk mencegah kenaikan harga beras di pasaran.

Lebih lanjut, kata dia, Bulog NTT sendiri sudah menyiapkan beras dengan harga Medium yang lebih terjangkau dan dan sudah bekerja sama dengan sejumlah pedagang beras.

Menurut dia, berkurangnya beras di pasar karena belum masuk musim panen di beberapa wilayah yang menjadi lumbung padi seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

"Tapi masyarakat tidak usah khawatir karena pemerintah telah menugaskan Bulog untuk menyalurkan stoknya kepada masyarakat melalui Program SPHP sehingga stok di pasar tetap terjaga," tutupnya,(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment