Buntut Kebakaran Depo BBM Plumpang, Erick Thohir Didesak Pecat Ahok

09 Maret 2023 08:41
Penulis: Ramses Manurung, news
Erick Thohir/ist

Sahabat.com - Keputusan Menteri BUMN Erick Thohir memecat Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Dedi Sunardi usai kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang dinilai belum sepenuhnya menunjukkan kesungguhan untuk melakukan perbaikan. Selain Dedi Sunardi, Erick Thohir seharusnya juga berani memecat Direktur Utama dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Demikian dikatakan Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto pada Kamis (9/3/2023). 

Menurut Mulyanto kedua pejabat Pertamina ini yang punya kewenangan dan tanggung jawab pengurusan dan pengawasan seluruh operasional.

Mulyanto menyatakan Erick jangan tebang pilih dalam menegakkan aturan dan kebijakan. Dikatakan Erick harus berani menindak pejabat Pertamina yang terbukti tidak mampu menjalankan wewenang dan tanggung jawabnya sehingga kejadian kebakaran depo BBM tidak berulang.

Mulyanto menyebut Dirut dan Komisaris Utama merupakan pimpinan Pertamina yang paling bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Terlebih, Ahok sebagai komisaris utama yang juga merangkap Ketua Komite Risiko yang bertanggung jawab atas pengelolaan risiko kebijakan Pertamina.

"Jadi yang dicopot jangan hanya salah satu direksi. Pimpinannya dong. Terutama Komut yang tidak dapat menjalankan fungsi pengawasan termasuk mandulnya komite risiko dewan komisaris. Sebagai Komut yang juga Ketua Komite Risiko Ahok harus bekerja mengawasi dengan baik jangan hanya tebar pesona," ujarnya.

Mulyanto juga meminta pemerintah harus serius menangani kasus kebakaran depo Pertamina. Pasalnya, sejak 2021 sudah terjadi 6 kali kebakaran.

"Artinya hampir 3 bulan sekali terjadi musibah. Ini kan luar biasa," lanjutnya.

Ia menilai pemerintah kurang perhatian dalam mengelola BUMN migas. Kementerian BUMN dinilai lebih menekankan pada peningkatan profit dan deviden, sementara lalai terkait masalah perawatan kilang.

"Menurut saya layanan publik itu yang utama bagi BUMN bukan sekedar untung alias profit oriented. Ini semua harus dievaluasi secara sungguh-sungguh," pungkasnya.

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment