Bupati Kudus: Guru Penggerak Perlu dibekali Keterampilan Manajerial

04 Juli 2023 09:59
Penulis: Alber Laia, news
Bupati Kudus Hartopo saat meninjau salah satu gerai pada lokakarya pendidikan guru penggerak (PGP) angkatan tujuh, Panen Hasil Belajar di Gedung Serbaguna Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (4/7/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kudus.)

Sahabat.com - Bupati Kudus Hartopo berharap semua guru penggerak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dibekali keterampilan manajerial, sehingga nantinya mereka siap menjadi pemimpin di setiap institusi pendidikan.

"Guru penggerak tidak hanya sekadar cakap di bidang pendidikan, mereka juga harus punya jiwa kepemimpinan dan terampil dalam manajerial," ujarnya di sela meninjau lokakarya pendidikan guru penggerak (PGP) angkatan tujuh, Panen Hasil Belajar di Gedung Serbaguna Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kudus, Selasa.

Apalagi, kata dia, guru penggerak punya kesempatan dipilih sebagai kepala sekolah, sehingga mereka perlu menguasai berbagai hal.

"Saya setuju kalau kandidat kepala sekolah berasal dari guru penggerak. Tetapi, jangan hanya menguasai bidang pendidikan saja, mereka juga harus punya jiwa kepemimpinan yang baik," ujarnya.

Ia berharap lokakarya ini mendorong masing-masing guru penggerak menemukan metode pembelajaran yang bisa diterapkan pada kurikulum merdeka, sekaligus motivasi untuk guru lainnya untuk selalu berinovasi.

Dalam lokakarya tersebut, tercatat ada 166 calon guru penggerak di Kabupaten Kudus yang memamerkan hasil kreativitasnya.

Dari 166 guru penggerak, meliputi guru PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK. Sedangkan tema panen hasil belajar PGP angkatan tujuh adalah kearifan lokal.

Masing-masing gerai ada yang dihias dengan gunungan hasil bumi, Menara Kudus, kesenian Barongan, serta busana atau kostum yang dipakai para peserta juga menyesuaikan tema yang dipilih. Di antaranya, ada yang mengenakan baju adat Kudus, kebaya, lurik, hingga pakaian Kudusan.

Sementara hasil karya yang ada di dalam gerai, di antaranya menampilkan kreativitas permainan ular tangga yang diterapkan pada pembelajaran di sekolah dan lainnya.

Koordinator Pengajar Praktik PGP, Endang Lestari mengungkapkan program PGP angkatan tujuh ini dilaksanakan selama enam bulan yang dimulai sejak Februari 2023.

"Lokakarya ini sebagai wujud kegiatan di luar jaringan. Sedangkan masing-masing calon guru penggerak dibantu 30 pendamping pengajar praktik. Masing-masing pengajar praktik mendampingi antara lima hingga enam calon guru penggerak," ujarnya.

Sementara lokakarya yang ditampilkan merupakan hasil proses pembelajaran atau pendidikan guru penggerak, dari awal orientasi hingga loka karya ke tujuh, kemudian ada aksi nyata yang ditampilkan pada masing-masing gerai tersebut.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment