Sahabat.com - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar menargetkan daerah itu zonder atau tanpa kemiskinan ekstrem pada 2024, seiring komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah kabupaten telah menyiapkan berbagai kebijakan, stimulan serta data yang valid mulai dari jumlah, alamat serta persoalan masyarakat yang masuk dalam kriteria miskin ekstrem, sehingga upaya penanganan relatif lebih mudah.
"ini adalah langkah maju. Dengan data valid kebijakan juga akurat. Target itu juga sesuai instruksi Presiden Joko Widodo," ujar Bupati di Painan, Jumat.
Berdasarkan catatan Pesisir Selatan Dalam Angka (PSDA) 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat lebih dari 2.000 jiwa yang miskin ekstrem atau sekitar 2 persen dari total masyarakat miskin.
Meski demikian masuk tiga terendah dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat, sejalan turunnya angka kemiskinan selama 2022 menjadi 7,11 persen atau 33 ribu jiwa dari 7,92 persen di 2021 atau 37 ribu jiwa.
Bupati melanjutkan secara umum intervensi kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrem adalah dengan memperkecil pengeluaran rumah tangga miskin melalui stimulan biaya pendidikan dan kesehatan.
Pemerintah kabupaten melalui APBD 2023 menyiapkan Rp44,8 miliar untuk subsidi pendidikan, menambah cakupan layanan kesehatan gratis bagi 37.500 jiwa warga miskin yang dulu belum terlayani.
Upaya itu tidak saja memperkecil biaya rumah tangga miskin, tapi dengan akses pendidikan dan layanan kesehatan yang mumpuni otomatis kualitas sumber daya manusia mereka menjadi lebih baik.
"Nah, dengan demikian tentu berbanding lurus meningkatnya daya saing, sehingga peluang untuk hidup lebih sejahtera kian terbuka," terang Bupati.
Bupati menegaskan penguatan sinergitas perangkat daerah, khususnya di bidang ekonomi, sosial dan kesehatan, sehingga target yang telah ditetapkan bisa tercapai dengan maksimal.
Secara terpisah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda-Litbang) Hadi Susilo menyampaikan pihaknya kini secara intensif terus melakukan koordinasi dengan perangkat daerah terkait.
Selain meringankan beban rumah tangganya, juga membantu meningkatkan pendapatan mereka melalui pemberdayaan dan program padat karya, sehingga peluang menambah penghasilan menjadi lebih luas.
Ada juga upaya peningkatan kapasitas melalui program vokasi dan pelatihan. peningkatan akses pada aset produktif, lembaga keuangan dan akses penggunaan lahan, pendampingan dan penguatan kewirausahaan, serta engembangan usaha ultra mikro dan mikro.
"Upaya itu diharapkan mampu memperkecil wilayah kantong kemiskinan di daerah ini," jelasnya.
Kemudian meningkatkan sinergitas antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah nagari (desa) melalui pemanfaatan Dana sebesar 20 persen Desa dan Alokasi Dana Desa minimal 10 persen.
"Ini bisa dalam bentuk program padat karya, bantuan individu maupun kelompok serta penyediaan sarana dan prasarana," ujarnya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment