China Dihantam Badai Pasir, Warga Diingatkan Bahaya Pernapasan

11 April 2023 04:43
Penulis: Adiantoro, news
Seorang wanita berpose di dekat Forbidden City, saat kota itu diselimuti kabut asap di tengah badai pasir, di Beijing, China, 10 Maret 2023. (Tingshu Wang/Reuters)

Sahabat.com - Badai pasir tebal akan melanda Beijing dan beberapa provinsi di China hingga Rabu (12/4/2023).

Prakiraan cuaca China telah memberi tahu warga tentang bahaya pernapasan dan jarak pandang yang sangat terbatas saat bepergian.

Melansir Reuters, Selasa (11/4/2023), ibukota Beijing mengalami polusi udara secara teratur dan sejumlah badai pasir yang tidak sesuai musim selama beberapa pekan terakhir.

Prakiraan cuaca mengeluarkan peringatan cuaca biru untuk badai pasir. China memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat. Warna merah mewakili peringatan paling parah dan biru yang paling tidak parah.

Asap dan awan abu-abu berkabut terlihat menyelimuti Beijing pada Selasa (11/4/2023) pagi waktu setempat. Berdasarkan situs web Pusat Pemantauan Ekologi dan Lingkungan Kota Beijing, indeks kualitas udara waktu nyata kota itu berada pada tingkat polusi yang serius.

Situs web yang mengeluarkan data dan informasi kualitas udara IQAir menyatakan, konsentrasi partikel halus di udara di Beijing saat ini 46,2 kali nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Beijing mengalami badai pasir secara teratur pada Maret dan April karena berada di dekat gurun Gobi yang luas. Selain Beijing, Observatorium Meteorologi Pusat menyatakan, puluhan provinsi, termasuk Shaanxi, Shanxi, Hebei, Shandong, Jiangsu, Anhui, Henan dan Hubei, Mongolia Dalam, dan metropolis Shanghai, akan terkena dampak badai pasir dan debu besar hingga pukul 08.00 pada Rabu (12/4/2023). 

Badai pasir kembali menjadi topik perbincangan hangat di Weibo, platform media sosial mirip Twitter di China itu, yang mengumpulkan 2,178 juta obrolan. "Apa! Ketika saya bangun, mengapa tidak ada yang mengeluarkan pemberitahuan liburan, apakah Anda masih harus bekerja dalam debu hari ini!" tulis salah seorang pengguna.

Sementara seorang pejabat pemerintah China di Kementerian Ekologi dan Lingkungan baru-baru ini mengatakan, jumlah badai pasir sekarang empat kali lebih tinggi dibandingkan tahun 1960-an. Kondisi ini akibat kenaikan suhu dan curah hujan yang lebih rendah di padang pasir China utara dan tetangga Mongolia.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment