Sahabat.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Mochammad Bisri, memastikan sampai saat ini belum menerima laporan temuan penyakit flu Singapura di daerah tersebut.
"Flu Singapura masih dalam pengamatan kita, namun belum menjadi konsentrasi pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan RI," kata Bisri di Tanjungpinang, Selasa.
Bisri menyebut flu Singapura merupakan salah satu jenis flu yang bersumber dari virus. Ciri-ciri orang yang terinfeksi virus ini, yakni sariawan di mulut, serta ruam dan serta luka lepuh di kulit.
Penyakit menular ini kerap disebut sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease). Bintik berair mirip cacar.
Virus yang menyebabkan flu Singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit.
Menurutnya penularan potensial terjadi bila berbagi alat makan atau minum dengan penderita, tidak sengaja menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk, menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, menyentuh mata, hidung, dan atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh tinja penderita.
"Flu Singapura rawan menyerang anak-anak, karena imun mereka masih lemah. Makanya, anak-anak jangan main dengan teman-temannya di luar rumah saat muncul gejala flu itu atau menghindari anak-anak lainnya yang memiliki gejala flu Singapura," ujarnya.
Bisri menyampaikan bahwa flu Singapura dapat menyebabkan demam, sakit tenggorokan, sariawan dalam mulut, nafsu makan berkurang, ruam merah pada kulit, rewel, nyeri perut, dan batuk.
"Kalau ditemukan gejala flu Singapura, segera diobati sesuai arahan dokter agar cepat sembuh," katanya.
Bisri mengimbau masyarakat, terutama orangtua dapat menjaga kesehatan anak-anaknya dengan memberikan makanan bergizi, istirahat yang cukup, minum air putih, serta diajarkan untuk menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Ia meminta warga tidak perlu panik berlebihan, karena flu Singapura sifatnya sama dengan flu biasa, bahkan sudah menjadi endemik di negara tetangga, Singapura.
"Kenapa disebut flu Singapura, karena penyakit ini sempat naik tinggi di Singapura pada tahun 2.000-an," demikian Bisri.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment