Dinas Pariwisata: 155 Desa Wisata di Sultra Lolos ADWI 2023

27 Februari 2023 09:01
Penulis: Alber Laia, news
lustrasi - Objek wisata bermain kayak di laguna sekitar Pantai Koguna, Desa Mopaana, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (1/2/2023) ANTARA/HO-Humas Dispar Sultra

Sahabat.com - Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara menyebutkan sebanyak 155 desa wisata di Sultra dinyatakan lolos dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Tombili dalam keterangan diterima di Kendari, Senin, mengatakan secara keseluruhan jumlah desa wisata yang ada di provinsi tersebut sebanyak 269 desa yang mendaftar di Jejaring Desa Wisata Indonesia (JADESTA).

“Artinya, terdapat desa wisata yang tidak mendaftarkan desanya dalam ADWI 2023 ini. Sebuah desa dinyatakan sebagai desa wisata jika telah memiliki surat keputusan penetapan sebagai desa wisata oleh kepala daerah kabupaten/kota,” katanya.

Dia menyebut dengan lolosnya 155 desa dari Sulawesi Tenggara,  secara keseluruhan terdapat 4.573 desa wisata yang lolos ADWI sejak dibuka pada 30 Januari hingga 26 Februari 2023.

Ia menjelaskan, jumlah desa wisata yang dinyatakan lolos ADWI 2023 di Sultra terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejak ADWI diluncurkan tahun 2021. Jumlah desa wisata di Sultra yang lolos meningkat dari 18 di  2021, kemudian meningkat menjadi 79 di  2022, dan 155 di  2023 ini.

Menurut Belli peningkatan partisipasi desa wisata dalam ajang ADWI di daerah tentu saja berimplikasi di tingkat nasional. Pada  2021, desa wisata yang lolos ADWI sebanyak 1.831, tahun 2022 sebanyak 3.419, dan tahun 2023 sebanyak 4.573 desa, ini atas kolaborasi dan gerak cepat kabupaten/kota dan pemerintah Desa dalam menyiapkan potensi desa dalam ADWI.

Selanjutnya, desa wisata yang lolos ADWI 2023 ini kemudian akan menjalani proses penilaian untuk diklasifikasi ke dalam tiga kategori, yakni 300, 100, dan 75 desa wisata terbaik. Pada 2022 lalu, kategorinya adalah 500, 300, 100, dan 50 desa wisata terbaik, sedangkan tahun 2021 kategorinya 300, 100, dan 50 desa wisata terbaik.

"Untuk Sultra, pada tahun 2021, empat desa masuk dalam kategori 300 terbaik, dua desa kategori 100 terbaik, dan satu desa kategori 50 terbaik. Desa wisata 50 terbaik dari Sultra adalah Desa Liya Togo, Kecamatan Wanci, Kabupaten Wakatobi," jelas Belli.

Pada 2022, Sultra berhasil meloloskan 18 desa masuk kategori 500 terbaik, sebanyak 11 desa kategori 300 terbaik, tiga desa kategori 100 terbaik, dan dua desa kategori 50 terbaik. Dua desa tersebut adalah Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumber Sari, Kecamatan Moramo dan Desa Wisata Limbo, Kecamatan Wolio, Kota Baubau.

Ada lima kategori penilaian yang dilakukan Kemenparekraf untuk menetapkan desa wisata terbaik, yaitu, daya tarik pengunjung, homestay dan toilet, digital dan kreatif, suvenir, serta kelembagaan desa wisata dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability). Tema ADWI 2023 adalah “Pariwisata Berkelas Dunia untuk Indonesia Bangkit (World Class Tourism)”.

Menurut Belli, desa yang berkompetisi di ajang ADWI 2023 dan dinyatakan lolos dalam kategori 75 desa wisata terbaik, akan mendapat apresiasi dengan dinobatkan sebagai desa binaan Kemenparekraf.

“Kami berharap, tahun ini semakin banyak desa kita yang lolos dalam kategori 75 desa wisata terbaik. Saya juga mengimbau  teman-teman di daerah untuk senantiasa mengoptimalkan potensi-potensi wisata di daerah dan ikut dalam ADWI,” kata Belli.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment