Sahabat.com - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan panen padi sehat dan Gerakan Pemassalan Biosoka di Kelompok Tani "Ngudi Makmur", Dusun Prumpung, Sardonoharjo, Ngaglik, Rabu.
Prosesi panen dipimpin Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, yang diawali dengan pelaksanaan tradisi "wiwitan" dan prosesi potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur petani.
Kustini mengatakan bahwa Pemkab Sleman terus berupaya melakukan pengembangan padi sehat atau padi organik yang mempunyai nilai tambah bagi petani.
"Pertanian organik diupayakan dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk kimia secara bertahap sehingga nantinya 100 persen hanya menggunakan pupuk organik," katanya.
Menurut dia, dengan pola seperti itu, dampak yang dirasakan tidak hanya dari sisi ekonomi, namun juga dari segi kesehatan masyarakat.
"Kami mendukung dan mendorong pemanfaatan bahan alami Biosaka dalam pelaksanaan teknis budi daya tanaman pangan, terutama untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Penggunaan Biosaka juga merupakan upaya perlindungan tanaman untuk menjaga kelestarian lingkungan, dalam rangka penerapan pertanian sehat," katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Supramono mengatakan, panen padi sehat juga menjadi tanda masuknya musim panen raya di Kabupaten Sleman.
Menurut dia, pada Februari hingga April mendatang Sleman akan melakukan panen seluas 15 hektare dengan produksi 56.000 ton.
"Menurut perhitungan kami, hasil panen akan mencukupi kebutuhan beras di Kabupaten Sleman untuk 8 hingga 9 bulan ke depan," katanya.
Ia mengatakan, agenda panen padi sehat merupakan hasil kerja sama dengan tim Riset Inovatif Produktif (Rispro) UGM yang sudah berjalan sejak 2017.
"Kami berharap kolaborasi baik tersebut dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya. Di samping panen padi sehat, kami juga melakukan sosialisasi Gerakan Pemassalan Biosaka," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto, yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi terhadap Kabupaten Sleman.
Pelaksanaan panen Padi Sehat dan Gerakan Pemassalan Biosoka dinilainya sebagai wujud nyata komitmen Sleman dalam rangka panen nusantara.
"Adanya sosialisasi pembuatan biosoka ini penting untuk dilakukan. Biosoka bukan pestisida, yang secara fakta bisa mengembalikan metabolisme pupuk tanaman," katanya.
Sugeng mengatakan, budi daya tanaman sehat sudah saatnya untuk dilakukan. Salah satu hal yang melatarbelakangi hal ini ialah terkait degradasi lahan di DIY yang kian parah.
"Sehingga kami akan melaksanakan panen padi dengan konsep budi daya sehat pada Juni mendatang dan akan dilaksanakan di Kapanewon Moyudan, Sleman," katanya.
Sementara itu, Profesor Irham, perwakilan Fakultas Pertanian UGM yang juga merupakan tim Riset Program LPDP, menyampaikan respons positif terhadap kerja sama yang dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Sleman. Kerja sama tersebut diharapkan dapat melahirkan peningkatan pembangunan pertanian di Sleman.
"Saya dan tim sangat berbahagia karena beberapa tahun ini menjadi bagian dari upaya peningkatan pembangunan pertanian di Sleman. Harapan dari kerjasaman ini semoga memberikan kontribusi besar terhadap pertanian di Sleman khususnya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment