Sahabat.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat akan memulai pelaksanaan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (Sub-PIN) Polio putaran kedua mulai pekan depan, 22-29 Mei pada anak berusia 0-59 bulan.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangan tertulisnya, Jumat, menyampaikan pada putaran pertama Kota Bogor telah memberikan vaksin nOVP2 kepada 79.287 orang sasaran atau 93,3 persen.
Berdasarkan arahan Dinas Kesehatan Jawa Barat untuk kabupaten/kota yang belum mencapai target minimal lebih kurang 95 persen. Pemkot Bogor pun menjemput bola pada tanggal 12-17 Mei 2023 dan mendapatkan capaian menjadi 80.030 orang atau 94,2 persen.
Pada pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua, kata Retno, sapaannya, sasaran Kota Bogor adalah anak usia 0-59 bulan sebanyak 84.983 dengan pencapaian target sekurang-kurangnya adalah 95 persen.
Petugas akan melakukan identifikasi sasaran yang telah mendapatkan dosis pertama dan memastikan seluruh anak tersebut mendapatkan dosis kedua pada putaran kedua ini dengan interval minimal 4 pekan.
"Sasaran yang belum mendapatkan dosis pertama saat putaran I serta bayi yang baru lahir saat pelaksanaan putaran II akan segera diberikan dosis pertama dan dosis kedua diberikan dengan interval 4 pekan," kata Retno.
Pelaksanaan Sub PIN putaran kedua dilaksanakan dalam waktu 7 hari dan 5 hari jemput bola. Dimulai pada 22-29 Mei 2023, dan jemput bola 30 Mei-5 Juni 2023 yang dilaksanakan di 25 Puskesmas, 981
Posyandu, 22 Rumah Sakit dan di 96 Satuan Pendidikan (PAUD & TK) yang ada di Kota Bogor.
Jenis vaksin yang digunakan dalam Sub PIN Polio adalah nOPV 2 produksi dari PT. Biofarma yang diberikan dengan 2 tetes ke dalam mulut dan dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi rutin.
"Vaksin nOPV 2 ini hanya digunakan pada saat Sub PIN KLB Polio tipe 2 dan pemberian vaksin nOPV 2 ini tidak berbayar alias gratis," kata Retno.
Dia menerangkan, untuk menyukseskan pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua ini, sebagai persiapan, Dinkes Kota Bogor membuat rencana tindak lanjut, di antaranya pertemuan monev dan rencana pelaksanaan bersama lintas program dan lintas sektor tentang pelaksanaan pada Sub PIN Polio.
Selanjutnya, mempersiapkan kebutuhan logistik dan sumber daya, jadwal pelaksanaan melalui pemetaan microplanning, promosi dan edukasi ke masyarakat, baik secara langsung maupun melalui kanal-kanal media sosial Dinkes dan Pemkot Bogor.
"Peran serta lintas sektor, tokoh masyarakat, tokoh agama sangat diharapkan untuk pelaksanaan Sub PIN Polio ini dalam bentuk ikut menyosialisasikan Sub PIN Polio,
menyebarluaskan informasi terkait keamanan, efektifitas dan ikut memobilisasi masyarakat yang menjadi sasaran Sub PIN Polio agar datang ke pos pelayanan Sub PIN Polio," kata Kadinkes.
Retno juga menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Sub PIN Polio sebagai bentuk proteksi terhadap bahayanya Polio bagi anak dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
"Selanjutnya, kenali gejala khas dari polio, yaitu lumpuh layuh akut dan melapor ke fasilitas kesehatan terdekat untuk ditata laksana agar rantai penularan bisa dihentikan," ujarnya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment