Sahabat.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyebutkan olahraga elektronik (e-sport) dapat membantu pelajar dalam memperluas wawasan karena mengembangkan fungsi kognitif dan karakter.
“E-sports bisa membawa pandangan dan kreasi yang baru serta membantu memperluas wawasan,” kata Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SMP/SMA Dinas Pendidikan DKI Horale Tua Simanullang di Jakarta, Selasa.
Untuk memberikan detail dampak dari olahraga elektronik itu, Dinas Pendidikan DKI mengajak guru SMA di DKI untuk mengikuti paparan penelitian dari laboratorium Cognition, Affect and Well being (CAW) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) dan salah satu program kompetisi olahraga elektronik, RRQ Mabar.
Organisasi/lembaga itu memaparkan riset bermain gim kompetitif mengembangkan kepribadian pelajar yang dihadiri lebih dari 400 perwakilan sekolah di Jakarta.
Salah satu periset utama laboratorium CAW UI, Dyah Triarini Indirasari menjelaskan hasil riset yang menunjukkan para pelajar yang bermain olahraga elektronik memiliki kemampuan regulasi emosi yang lebih baik daripada pelajar yang bermain gim secara kasual dan pelajar yang tidak bermain gim.
Kemampuan regulasi emosi yang baik, kata dia, berperan untuk menghindari seseorang menjadi adiktif atau kecanduan serta kemampuan untuk bangkit kembali juga lebih baik.
Ia mengungkapkan olahraga elektronik sebagai wadah aktualisasi diri dan pembentukan identitas, seperti perasaan diakui, kemampuan, dan kapabilitas untuk berkembang.
“Sebab, masa remaja adalah masa krusial pencarian jati diri yang membutuhkan aktualisasi untuk mengetahui minatnya apa,” kata dosen Fakultas Psikologi, UI itu.
Riset dilakukan terhadap 130 siswa dari Jakarta, Banten dan Jawa Barat untuk mengetahui fungsi kognitif dan psikologis secara komparatif yang terbagi menjadi tiga kategori, yakni pemain kompetitif, pemain secara kasual dan bukan pemain.
Penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif seperti eksperimen dan kuesioner, serta pendekatan kualitatif seperti forum diskusi.
Hasilnya, kata dia, pelajar yang bermain e-sports memiliki aspek kognitif dan psikologis yang lebih baik dibandingkan pemain gim kasual atau pelajar yang tidak bermain gim.
Sementara itu, untuk memberikan wadah kepada pelajar untuk mengembangkan potensi non akademik, Direktur RRQ Mabar Aziz Hasibuan menyediakan panggung bagi para pelajar yang berminat dalam olahraga elektronik itu.
Pihaknya juga mewadahi turnamen bagi sekolah di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam olahraga elektronik.(Ant)
0 Komentar
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Rekayasa Lawan Arus Mulai Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek
Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan pada 8-9 Februari
Polisi: Anak Tamara Sempat Muntah Sebelum Tewas Akibat Tenggelam
Polisi Tuntaskan Pemeriksaan Kejiwaan Siskaeee
Leave a comment