Sahabat.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) mendampingi Posyandu Akasia Desa Sababilah, Kabupaten Barito Selatan dalam pencegahan dan penanganan stunting.
"Dalam pendampingan ke lapangan bersama posyandu, kami melakukan monitoring terhadap data-data pertumbuhan balita berisiko stunting yang telah diberikan bantuan makanan tambahan," kata Kepala Dislutkan Kalimantan Tengah Darliansjah di Palangka Raya, Selasa.
Posyandu Akasia terpilih sebagai anak asuh dari Dislutkan Kalteng bersama DWP Dislutkan karena di lingkungan pelayanan terdapat setidaknya lima balita yang mengalami risiko stunting.
Para balita yang memiliki risiko stunting ini masing-masing didampingi oleh satu orang kader yang bertugas membuatkan serta memberi aneka makanan tambahan untuk balita, termasuk melakukan pemantauan kenaikan berat badannya.
"Dalam pelaksanaan pemantauan yang kami lakukan bersama, selain memantau penambahan berat badan balita, juga dibuat catatan menu harian yang diberikan. Apabila balita tersebut sakit atau sedang tumbuh gigi, sehingga dapat diketahui penyebab kurangnya nafsu makan balita," katanya.
Berdasarkan penjelasan para kader di lapangan, setiap hari masing-masing balita yang memiliki risiko stunting tersebut diberikan makanan tambahan yang berasal dari bahan pangan lokal yang kaya protein hewani, seperti telur, ikan, dan daging.
Selama masa pendampingan satu bulan terakhir, rata-rata balita yang didampingi mengalami kenaikan berat badan antara 1 hingga 9 ons.
"Masa pertumbuhan balita harus ditunjang dengan pemberian asupan protein hewani yang cukup, dan upayakan untuk membuat makanan yang berasal dari sumber-sumber pangan lokal agar mudah diperoleh dan membantu perekonomian masyarakat setempat," ujarnya.
Ketua DWP Dislutkan Kalimantan Tengah Lisdayanti mengimbau para kader posyandu bekerja sama dalam mempersiapkan menu untuk balita yang didampingi, sehingga dapat lebih efisien dalam menghemat waktu dan tenaga.
"Saya juga mengimbau agar para kader mendokumentasikan kegiatan pendampingan melalui foto dan laporan KMS (Kartu Menuju Sehat), serta melaporkannya ke berbagai pihak, seperti puskesmas hingga Dinas Kesehatan setempat," katanya.
Prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah pada 2022 sebesar 26,9 persen. Kondisi tersebut mengalami penurunan 0,5 persen dari 2021 menjadi 27,4 persen.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment