Sahabat.com - Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat menggandeng Komunitas Industri (KOIN) 4.0 NTB untuk membantu pemerintah daerah memotivasi kalangan milenial untuk mengembangkan potensi industrialisasi yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Kepala Disperin NTB Nuryanti, di Mataram, Rabu, mengatakan dengan adanya KOIN 4.0, generasi milenial NTB akan termotivasi untuk mulai belajar mengkreasikan ide mereka mengembangkan industrialisasi dan akan menjadi sarana penyedia lapangan kerja baru bagi generasi milenial NTB.
"Dari KOIN ini, generasi milenial NTB akan menjadi penggerak untuk industrialisasi di daerah ini kedepannya, sehingga sumber daya manusia kreatif yang kita ciptakan berkualitas didukung dengan kecanggihan teknologi yang ada," kata Nuryanti dalam seminar kewirausahaan bertajuk "Be Smart, Creative, and Innovative Entrepreneur In Digital Era".
KOIN 4.0 NTB merupakan base community di bawah Dinas Perindustrian NTB yang kini menjadi mitra untuk menggaungkan industrialisasi di kalangan milenial guna membangun iklim dan ekosistem industri yang sistematis dan komperehensif.
CEO KOIN 4.0 NTB, Artha Sasmita, SE, MM, menjelaskan tujuan dari pelaksanaan seminar kewirausahaan tersebut adalah untuk menyediakan wadah sekaligus memberikan kesempatan para pelaku industri baru untuk berdiskusi terkait segala hal yang berkaitan dengan dunia bisnis.
"Seiring dengan diperkenalkannya KOIN saat ini, nantinya dalam waktu dekat kami juga akan melaunching IDOORs, di mana, IDoors ini akan membantu sekaligus memandu industri kecil menengah (IKM) untuk mengetahui dan mengenal dunia bisnis dengan lebih baik," ujarnya.
Artha berharap sebanyak 74 orang pelaku IKM peserta seminar dapat memanfaatkan kesempatan belajar bersama dengan sebaik mungkin.
Sementara itu, Pemilik Nutsafir Cookies, Sayuk Wibawati, yang menjadi salah satu nara sumber menceritakan bagaimana keseriusan dan totalitas yang dilakukan untuk membuktikan bahwa usaha mikro kecil menengah (UMKM) skala rumahan dapat melejit menembus pasar nasional bahkan hingga mancanegara.
Menurut dia, terus berinovasi dan memperkuat branding, selalu menjaga kualitas produk, mencari keunggulan dan keunikan tersendiri, mulai dari jenis, kemasan atau cara pengolahan produk sebagai kunci kesuksesan Nutsafir Cookies.
"Untuk IKM yang komoditinya adalah makanan, di mohon untuk berkomitmen mengurus serta melengkapi legalitas IKM mereka dan selalu perpanjang sertifikasi halal. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kebersihan proses produksi sehingga akan mudah bagi teman teman IKM untuk mendapatkan sertifikasi keamanan pangan dari BPOM," ucapnya.
Pemilik CV Tri Utami Jaya yang memproduksi Teh Kelor Moringa Kidom, Nasrin, S. Adm, juga berbagi pengalaman membangun industri herbal dari bahan alam yang ada di daerah.
Ia mengatakan produk teh kelor yang dirintis dari nol mampu menjadi salah satu 20 IKM yang terpilih menjadi penyedia suvenir resmi bagi anggota delegasi G20 di Bali pada November 2022.
Nasrin juga mengungkapkan bahwa Moringa Kidom dan Morikai yang diproduksinya sudah menjangkau 30 negara dengan nilai permintaan yang bervariasi, mulai dari ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah.
"Dari Swedia sudah order juga sebanyak 2.000 pcs. Ada juga yang dipesan dari Madrid, Spanyol. Hitungannya masih belum terlalu besar. Masih puluhan juta. Secara umum, kami masih menunggu spek yang dibutuhkan untuk kami penuhi," katanya.(Ant)
0 Komentar
Alumni USU Jabodetabek Peduli Gelar Perayaan HUT ke-79 RI, Ini Pesan Ketua Pembina Nurdin Tampubolon
Bio Farma Terima Award dari Markplus dalam Sektor Farmasi
Menteri LHK Siti Nurbaya Jadi Inspektur Upacara 17 Agustus di Taman Nasional Gunung Rinjani
Ibu Kota Nusantara Sebagai Kota Unik
Moeldoko Ingatkan Percepatan Implementasi Program MLFF
Aturan Pelaksana UU Kesehatan Telah Diterbitkan Pemerintah
Cuaca Sebagian Besar Indonesia Berawan Tebal Rabu
Freeport Dukung Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Leave a comment