Sahabat.com - Empat pasar tradisional di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menjadi lokasi kegiatan operasi pasar murah (OPM) untuk menstabilkan harga berbagai bahan kebutuhan pokok.
Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis, mengatakan, empat pasar tradisional itu adalah Pasar Mandalika, Sindu, Pagesangan, dan Pasar Kebon Roek.
"OPM di empat pasar itu dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) dan dijadwalkan berlangsung sampai 31 Januari 2023. Tapi akan dilihat lagi kalau harga masih belum stabil, OPM bisa dijadwalkan kembali," katanya.
Dalam OPM, lanjutnya, BI bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang di dalamnya terdapat dinas/instansi terkait seperti Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta lainnya.
"Karena itu, komoditas yang dijual pada kegiatan OPM berasal dari binaan BI, sehingga harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan harga pasar. OPM dijual kebutuhan pokok yang mengalami lonjakan harga," katanya.
Menurutnya beberapa kebutuhan pokok yang saat ini mengalami gejolak harga antara lain, beras, telur, bawang, cabai rawit.
Untuk harga beras, kata Sri, hari ini (Kamis 26/1), beras medium Rp9.000 per kilogram, dan beras premium Rp12.000 per kilogram. Harga beras premium ini naik lagi dari harga kenaikan sebelumnya Rp11.000 per kilogram.
"Namun kenaikan beras baik medium maupun premium masih di bawah harga eceran teringgi (HET). HET beras premium Rp12.450 per kilogram dan beras medium Rp9.850 per kilogram," katanya sambil menambahkan setiap hari Bulog menyiapkan 8 ton beras pada empat pasar lokasi OPM.
Sementara itu harga telur ukuran besar yang saat ini di pasar Rp58.000 per 30 butir, di OPM dijual Rp48.000-Rp52.000 per 30 butir. Bawang merah Rp33.000-Rp35.000 per kilogram.
Harga cabai rawit di pasar Rp54.000-Rp-58.000 per kilogram di OPM bisa Rp50.000 per kilogram. Harga cabai rawit ini terus dipantau agar tidak naik signifikan, kenaikan harga saat ini dipicu faktor cuaca sehingga pasokan berkurang.
"Di OPM jauh lebih murah karena yang berjualan merupakan binaan dari BI sehingga dinilai efektif menstabilkan harga," katanya.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Rekayasa Lawan Arus Mulai Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek
Leave a comment