Nusantaratv.com - Sebanyak empat gedung sekolah dasar (SD) di kawasan pesisir Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau terdampak angin puting beliung dan banjir yang terjadi pada Kamis-Jumat pekan lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Bintan Tamsir di Bintan, Kamis, menjelaskan SD Calista di Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara dan SDN 003 Kecamatan Toapaya terdampak banjir, namun tidak separah tahun 2022. Banjir pada pekan lalu setinggi mata kaki orang dewasa tersebut tidak menimbulkan kerusakan, namun para siswa terpaksa diliburkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia menjelaskan Tahun 2022 banjir setinggi 1,5 - 2 meter sehingga merusak peralatan sekolah seperti buku dan komputer.
"Pihak sekolah mengambil kebijakan untuk menghentikan aktivitas pendidikan setelah terjadi banjir tersebut karena khawatir banjir dapat setinggi 2 meter seperti tahun lalu," ujarnya.
Sementara SDN 010 Kecamatan Teluk Bintan dan SDN 001 Kecamatan Toapaya terdampak angin puting beliung. Angin puting beliung menyebabkan plafon atau langit-langit ruang kelas rusak parah.
"Plafon di depan teras dua ruang kelas SDN 010 Teluk Bintan, lepas. Plafon di dalam ruang kelas SDN 001 Toapaya juga lepas," katanya.
Tamsir memerintahkan pihak sekolah untuk menghitung biaya perbaikan ruang kelas yang rusak akibat angin puting beliung tersebut. Seandainya biaya perbaikan tidak mencapai Rp5 juta, maka pihak sekolah dapat menggunakan dana yang bersumbet dari bantuan operasional sekolah.
"Kalau biayanya besar, lebih dari Rp5 juta maka terpaksa menggunakan anggaran perubahan tahun 2023," tuturnya.
Pemkab Bintan baru-baru ini meningkatkan status bencana dari siaga menjadi tanggap darurat setelah Kamis-Sabtu pekan lalu terjadi banjir rob, tanah longsor dan angin kencang di sejumlah kawasan daerah tersebut.
Bupati Bintan Roby Kurniawan mengatakan, peningkatan status bencana tersebut setelah terjadi kerusakan yang parah terhadap fasilitas umum dan rumah warga.
Penetapan status darurat bencana semata-mata untuk percepatan pemulihan kondisi perekonomian masyarakat dan pelayanan publik. Lebih dari 2.000 orang menjadi korban cuaca buruk itu. Ratusan rumah warga rusak parah akibat banjir rob, tanah longsor dan angin kencang.
"Berdasarkan hasil rapat koordinasi penanggulangan bencana bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, disepakati status bencana di Bintan dari siaga menjadi tanggap darurat mulai 3-9 Maret 2023," demikian Roby.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment