Gempa di Laut Utara NTB Akibat Patahan Lempeng Indo-Australia

06 Februari 2023 08:42
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Peta gempa berkekuatan magnitudo 5,4 di wilayah laut utara Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (6/2/2023). (ANTARA/HO-BMKG)

Sahabat.com - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 di wilayah laut utara Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat adanya deformasi atau patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Senin menyampaikan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 7,77 derajat Lintang Selatan, 117,20 derajat Bujur Timir atau tepatnya berlokasi di laut 74 km Timur Laut Pulau Saringi, NTB pada kedalaman 317 km.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut sebagai gempa intraslab atau gempa Benioff," paparnya.

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust fault).

Ia mengatakan, gempa yang terjadi pada Senin (6/2) pukul 14.11 WIB di wilayah Laut Utara Sumbawa, NTB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,3.

Ia mengemukakan, gempa bumi itu menimbulkan guncangan di daerah Liukang Tangaya, daerah Labuhan Badas dan Utan Sumbawa dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," paparnya.

Hingga pukul 14.35 WIB, ia mengatakan, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment