Gubernur Gorontalo Tinjau Rumah Literasi Bergaya Eropa

27 Maret 2023 03:00
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, meninjau rumah literasi bergaya Eropa yang dibangun di Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. (ANTARA/HO-Diskominfotik)

Sahabat.com - Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, meninjau rumah literasi bergaya Eropa yang dibangun di Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.

"Saya bangga dan mengapresiasi hadirnya rumah literasi yang mengusung konsep perpustakaan ala Eropa ini. Suasananya sangat nyaman. Penataan bangunan, koleksi buku, dan lingkungan eksternal bergaya perpustakaan Eropa, khususnya Jerman dan negara-negara Skandinavia," kata Hamka, di Gorontalo, Senin, usai meninjau Rumah Literasi Gorontalo.

Ia berharap, hadirnya rumah literasi Gorontalo dapat membantu masyarakat dan kalangan milenial dalam mengembangkan literasi utamanya karya-karya penulis Islam. Dari 4.000 koleksi yang dimiliki saat ini, didominasi tema keagamaan.

"Dari standar perpustakaan, rumah literasi ini sangat representatif. Mungkin ini satu-satunya perpustakaan di Indonesia yang buka sampai pukul 01.00," kata Hamka.

Ia berharap, hadirnya rumah literasi ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Gorontalo.

Rumah Literasi Gorontalo dirintis oleh Ustadz Aan Candra Talib pada tahun 2016. Dan sejak November 2022 sudah dibuka untuk umum.

Fasilitas yang tersedia berupa ruang membaca yang nyaman dengan desain modern, ada juga masjid, serta kafe dengan suasana taman yang asri dan menyejukkan.

"Konsep bangunan dan semua fasilitas yang ada di rumah literasi ini terinspirasi dari hasil kunjungan kami ke Amerika dan Eropa. Alhamdulillah kami diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk melihat secara langsung perpustakaan yang ada di sana baik bentuk maupun tata kelola," jelas Ustadz Aan Candra Talib, pendiri Rumah Literasi Gorontalo.

Perpustakaan ini memberikan dua pilihan kepada masyarakat, yakni dengan menjadi member atau anggota, dan visitor atau pengunjung biasa.

Masyarakat umum yang akan menjadi member dikenakan biaya Rp150 ribu per bulan dan mahasiswa Rp100 ribu per bulan. Sedangkan bagi pengunjung yang hanya ingin sekali mengakses, cukup membayar Rp10 ribu.

"Untuk siswa SD, SMP, SMA, guru, dan pensiunan guru free akses atau gratis," ujar Ustadz Aan.

Ia menambahkan, jam operasional Rumah Literasi Gorontalo mulai pukul 10 pagi sampai 24.00 WITA. Namun jika ada pengunjung atau mahasiswa yang mengerjakan tugas, dipersilahkan sampai tengah malam bahkan hingga pagi hari.

Saat ini rata-rata pengunjung Rumah Literasi Gorontalo mencapai 100 hingga 150 orang per hari.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment