Sahabat.com - Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad meminta Tim Penggerak PKK tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka kasus stunting.
"Peran Tim PKK ini sangat strategis, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga kita berharap lewat peran strategis Tim PKK bisa membantu pemerintah menurunkan angka stunting," katanya pada pembukaan jambore kader PKK di Aimas Convention Center, Kabupaten Sorong, Jumat.
Menurut data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) pada 20 Juli 2023, prevalensi stunting pada anak di wilayah Provinsi Papua Barat Daya masih 19,9 persen.
"Angka ini masih terbilang tinggi, dan kita perlu kolaborasi melalui langka strategis (untuk menurunkannya)," kata Musa'ad.
"Jika dari awal kita tidak tangani dengan baik, maka ketika tumbuh maka dampak buruknya adalah kemampuan otak anak itu (akan) sangat rendah," kata dia.
Dia menekankan pentingnya pencegahan dan penanganan stunting dalam upaya untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas, yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan daerah.
Tim Penggerak PKK, Gubernur mengatakan, bisa membantu upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui program-program kerjanya.
"Tim PKK menyiapkan sumber daya kader, kemudian pemerintah menyiapkan pendanaannya. Jadi ini langkah strategis kita untuk bersama menangani kasus stunting itu ke depan," kata Musa'ad.
Dalam upaya menanggulangi stunting di wilayahnya, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menjalankan Program Jaminan Seribu Hari Kehidupan atau Jambuhidup.
Program itu mencakup upaya pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak, peningkatan pelayanan kesehatan, serta penyuluhan mengenai pengasuhan anak.
Musa'ad menyampaikan, Program Jambuhidup merupakan upaya untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi selama seribu hari pertama kehidupan anak, sejak janin masih berada di dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun.
"Pemerintah memberikan jaminan dan harus memastikan pada periode seribu hari kehidupan yakni periode hamil sembilan bulan, ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang memadai," katanya.
"Kegiatan yang dapat dilakukan berupa imunisasi, pemberian makanan tambahan ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di posyandu," ia menambahkan.
Gubernur mengatakan, program yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0 sampai 23 bulan tersebut dijalankan di enam kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat Daya dengan dukungan anggaran dari pemerintah provinsi.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment