Haji 2024, Tim Kesehatan Rekomendasikan Kriteria Lansia Mandiri

31 Agustus 2023 04:46
Penulis: Adiantoro, news
Evaluasi kinerja petugas PPIH Arab Saudi. (Istimewa/Kemenag)

Sahabat.com - Daftar antrian jamaah lansia pada operasional haji 1445H/2024M masih cukup banyak. 

Jumlahnya diperkirakan lebih dari 40 ribu jamaah. Tim dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan adanya penilaian kriteria lansia mandiri.

Rekomendasi ini disampaikan Andi Arjuna saat Evaluasi Kinerja Petugas PPIH Arab Saudi di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Kamis (31/8/2023). Andi Arjuna bertanggung jawab sebagai Kasi Kesehatan Daker Makkah pada operasional haji 1444H/2023M.

Hadir juga dalam kesempatan ini, Kasi Kesehatan Daker Madinah Al Farizi dan Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daker Makkah Edi Supriyatna.

Menurut Andi Arjuna, perlu dilakukan sejumlah langkah dalam pemeriksaan jamaah. Misalnya, proses identifikasi potensi istitha'ah kesehatan jamaah haji melalui data rekam medis. 

Selain itu, pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat dilaksanakan sebelum penetapan jamaah berhak lunas.

"Penetapan istitha'ah kesehatan juga berdasarkan penilaian kesehatan mental dan kemampuan kognitif. Untuk jamaah lansia, perlu ditambahkan penilaian kemampuan melakukan ADL (Activity Daily Living) secara mandiri," sebut Andi Arjuna, seperti dilansir dari laman Kemenag, Kamis (31/8/2023).

Hal ini, kata Andi Arjuna, sejalan dengan amanat Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. 

Dalam pasal 3 diatur bahwa penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah bertujuan memberikan pembinaan, pelayanan, dan pelindungan bagi jamaah haji dan jamaah umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat.

"Tujuan kedua adalah mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah," lanjut Andi Arjuna mengutip Pasal 3 huruf b.

"Jadi perlu ada penilaian untuk mengukur bagaimana kemampuan lansia melakukan aktivitas secara mandiri. Misalnya, kemampuan makan, mengenakan pakaian sendiri, dan lainnya," sambungnya.

Untuk memudahkan proses identifikasi rekam medik jamaah, lanjut Andi Arjuna, pihaknya juga akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi 'Satu Sehat'.

Berkenaan upaya peningkatan layanan kesehatan saat operasional haji tahun depan, Tim Kesehatan merekomendasikan sejumlah langkah perbaikan, yaitu:

a. Penyiapan pos kesehatan satelit di setiap hotel, baik di Makkah maupun Madinah. Ini akan dioptimalkan agar lebih bermanfaat. 

"Pos ini sangat membantu jamaah karena mereka menjadi lebih mudah mengecek kesehatan," tukas Andi Arjuna.

b. Perluasan dan penambahan daya listrik pada poskes Mina dan tenda petugas. Ini berkaitan dengan peralatan kesehatan yang akan digunakan.

c. Penempatan dokter spesialis di sektor Makkah dan Madinah. Ini untuk memudahkan dalam melakukan proses deteksi awal.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment