Haji Lansia dan Risti, Legislator Minta Peningkatan Pelayanan Kesehatan

08 Juni 2023 08:47
Penulis: Adiantoro, news
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama per 23 Maret 2023, ada 66.943 jamaah haji lansia yang bakal diberangkatkan pada tahun ini. (Istimewa/Kemenag)

Sahabat.com - Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama per 23 Maret 2023, ada 66.943 jamaah haji lansia yang bakal diberangkatkan pada tahun ini. 

Jumlah ini mencapai sekitar 30 persen dari total jamaah haji Indonesia pada 2023 yang sebanyak 221.000 orang. Jamaah haji tahun ini cukup didominasi oleh jamaah haji lansia dan jamaah haji risiko tinggi (risti). Menurut data Siskohat, ada 30 persen jamaah haji lansia tahun 2023. 

Sementara jamaah risti dari sisi kesehatan mencapai 73 persen. Jumlah ini tertinggi sejak lima tahun terakhir.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengatakan haji tahun ini memang mengusung slogan haji ramah lansia. Sebab selama tiga tahun terakhir, jamaah haji lansia belum mendapat kesempatan dengan berbagai pembatasan akibat pandemi Covid-19.

"Tahun ini saat kuota normal jamaah haji lansia mendapat prioritas. Sehingga kita minta agar penanganan kesehatan calon haji lansia dan risiko tinggi lebih optimal. Perlu penanganan lebih dibandingkan musim haji sebelumnya. Tenaga kesehatan haji kita harus lebih siap," kata Kurniasih dalam keterangan tertulisnya, seperti dilansir dari laman dpr.go.id, Kamis (8/6/2023).

Anggota DPR RI dari dapil DKI Jakarta II ini mengungkapkan perlu ada tata laksana penyiapan haji ramah lansia bahkan sejak sebelum keberangkatan. Bagi jamaah haji yang masuk risti bisa melakukan MCU sebelum keberangkatan agar bisa lolos terbang.

"Ada edukasi untuk menyiapkan diri untuk menjaga kesehatannya. Apalagi ibadah haji ini harus kita akui banyak ibadah fisik sehingga memang harus disiapkan sebelum keberangkatan, pemeriksaan kesehatan jelang keberangkatan dan menjaga kondisi kesehatan selama di Tanah Suci," terang Kurniasih. 

Kurniasih menambahkan, titik kritis yang perlu diwaspadai adalah momen puncak hari Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Kesiapan fisik dan mental sangat penting dijaga selama musim haji terutama saat puncak haji.

"Siapkan juga safari wukuf yang bisa jadi jumlahnya akan lebih banyak tahun ini karena jumlah lansia dan risti kita tinggi. Sistem rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan di Saudi juga harus disiapkan dengan baik dan cepat. Kita doakan semoga seluruh jamaah haji Indonesia diberikan kelancaran ibadah selama di Tanah Suci," ungkapnya. 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment