Harga Naik Lampaui HET, Minyak Goreng Langka?

31 Januari 2023 03:29
Penulis: Adiantoro, news
Ilustrsi Minyak Goreng Curah

Sahabat.com - Harga minyak goreng merangkak naik. Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan pada Senin (30/1/2023) pukul 20.00 WIB, menunjukkan harga minyak goreng curah dan kemasan sederhana naik.

Kenaikan harga itu bahkan melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga minyak goreng curah naik (0.07 persen - Rp10) menjadi Rp 14.940 per liter. Sedangkan harga minyak goreng kemasan sederhana naik (0.22 persen - Rp40) menjadi Rp17.910 per liter.

Bila mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 49 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat, maka harga minyak goreng ini di atas HET yang ditetapkan pemerintah.

Sebab peraturan yang tertuang dalam pasal 10 Permendag yang ditetapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pada 29 September 2022, dan diundangkan serta mulai berlaku pada 3 Oktober itu menyatakan: 

(1) Pengecer wajib menjual MGR (Minyak Goreng Rakyat) dengan harga di bawah atau sama dengan HET.

(2) HET sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar:

a. Rp14.000,00/liter atau Rp15.500,00/kg untuk MGR dalam bentuk curah.

b. Rp14.000,00/liter untuk MGR dalam bentuk kemasan.


Namun, Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah adanya kenaikan harga minyak goreng. “Harga tidak naik. Namun, di pasar rakyat pengiriman berkurang. Karena Minyakita sekarang menjadi merek yang digemari setiap konsumen. Tidak hanya di pasar tradisional. Tapi, Minyakita sudah masuk ke pasar-pasar modern, ritel modern,” ujar Mendag Zulhas kepada wartawan di Kompleks Kantor Presiden, Senin (30/1/2023).

Menurutnya, saat ini semua orang sudah membeli Minyakita karena kualitasnya sama dengan minyak goreng premium.


Sementara itu, di saat bersamaan, ungkap Mendag Zulhas, Indonesia menerapkan campuran bahan bakar biodiesel B20 dan akan masuki B35 pada Februari mendatang.

“B20 menyedot 2 juta CPO untuk mengubah dari B20 menjadi 9 juta (kiloliter). Kemudian diubah menjadi B35 itu menjadi 3 juta, jadi butuh 12 juta (kiloliter), nyedot lagi segitu. Jadi ada dua sebab untuk itu,” terangnya.

Diketahui, CPO (crude palm oil) atau minyak sawit mentah merupakan minyak yang dihasilkan dari kelapa sawit, sebagai bahan baku minyak goreng.

Sedangkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan harga Minyakita di sejumlah daerah tembus Rp16.000 per liter, jauh di atas HET Rp14.000 per liter. Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP IKAPPI Ahmad Choirul Furqon mengungkapkan, saat ini minyak goreng subsidi merek Minyakita mulai sulit ditemukan. 

Bila pun mendapatinya, harga Minyakita sudah jauh di atas HET. “Minyak goreng subsidi di lapangan sudah langka. Kalaupun ada itupun harganya sudah tidak sesuai HET, bahkan jauh dari batas HET,” ujar Furqon dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/1/2022).

Berdasarkan catatan IKAPPI, harga Minyakita di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mencapai Rp16.000 per liter. Furqon menilai kondisi ini mengkhawatirkan karena terjadi dua bulan menjelang Bulan Ramadhan. 

Biasanya, konsumsi masyarakat ketika itu meningkat. Berdasarkan data United States Department of Agriculture (USDA), Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. USDA memproyeksikan produksi CPO Indonesia bisa mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022/2023.

Kembali Mendag Zulhas mengaku telah memerintahkan produsen minyak goreng (CPO) untuk menambah pasokan ke dalam negeri. Dia mengakui telah terjadi penurunan distribusi minyak goreng, terutama kemasan Minyakita.

Dimana, total DMO (Domestic Market Obligation) minyak goreng yang disalurkan sebanyak 2,24 juta ton. Yakni, terdiri dari minyak goreng curah dan kemasan periode 1 Juni 2022-29 Januari 2023.

Disebutkannya, tren realisasi DMO bulanan mengalami penurunan, terlihat dari realisasi November sebesar 100,94 persen, menurun pada Desember 2022 sebesar 86,31 persen.

Selanjutnya pada Januari 2023 turun lagi menjadi 71,81 persen (hingga 29 Januari 2023) dari target pemenuhan bulanan 300.000 ton. Dan dampak dari penurunan DMO tersebut mengakibatkan berkurangnya pasokan minyak goreng di masyarakat, sehingga harga minyak goreng rakyat meningkat.

“Pasokan akan kita tingkatkan dari 300.000 ton menjadi 450.000 ton per bulan. Mudah-mudahan di pasar modern juga bisa menjangkau pasar tradisional,” imbuhnya.

Menurutnya, produsen migor juga telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pasokan DMO migor di dalam negeri. Para pelaku usaha juga melaporkan realisasinya di hari Jumat setiap minggunya dengan tembusan kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri.  

“Selain itu, pelaku usaha juga akan melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi masing-masing agar HET diimplementasikan dengan baik,” terangnya.

Mendag Zulhas juga akan memastikan kecukupan suplai migor ke pasar-pasar rakyat dan ritel-ritel modern di seluruh Indonesia. Dia memastikan pendistribusian serta pemenuhan sesuai dengan HET dalam waktu satu minggu ke depan di seluruh wilayah Indonesia.  

“Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian migor, baik kemasan merek Minyakita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah Indonesia,” tukas Mendag Zulhas.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment