Indonesia Kembangkan Variestas Unggul Tanaman Penghasil Gula

29 Agustus 2023 06:19
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Direktur ID Food Frans Marganda Tambunan (kanan) memberikan cindera mata kepada Direktur Kemahsiswaan IPB University saat memberikan sambutan pada kegiatan Srikandi goes to school di IPB Dramaga, Bogor, Selasa. (ANTARA/Linna Susanti)

Sahabat.com - Direktur ID Food Frans Marganda Tambunan mengajak mahasiswa dan akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengembangkan varietas tebu yang unggul dan tanaman penghasil gula lain untuk mendukung target pemerintah swasembada gula konsumsi pada tahun 2028 dan gula industri pada tahun 2030.

Frans saat memberi sambutan pada kegiatan Srikandi BUMN goes to campus di IPB Dramaga, Bogor, Selasa, menyampaikan bahwa varietas unggul tanaman penghasil gula diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat tanpa bergantung lagi pada impor.

"Varietas inilah, perlu peran IPB. Pak Presiden kita sudah menetapkan target swasembada gula konsumsi maupun industri pada tahun 2028. Kita perlu varietas unggul," ungkapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan 700 ribu hektare ladang tebu untuk mendukung target swasembada gula hingga 5 tahun ke depan.

Kebun tebu seluas 700 ribu hektare itu rencananya akan tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

Presiden Jokowi menyebut sudah ada varietas unggulan baru tebu yang dapat mendorong produksi. Penanaman tebu dengan varietas baru dalam waktu 26 hari menunjukkan hasil yang baik. Bahkan hasil penanaman tebu varietas baru di Tanah Air menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan di Brasil.

Frans menuturkan, sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk melaksanakan tugas dari Presiden, perusahaan ID Food dan mitra lain perlu mengutamakan pengembangan petani Indonesia untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Ia menyebut ID Food melalui anak perusahaan telah memenuhi 12 persen kebutuhan gula nasional. Namun demikian, masih ada pekerjaan untuk mengalihkan 30 persen gula konsumsi yang masih impor, terpenuhi oleh produksi gula nasional.

Pemenuhan itu, kata dia, bisa dilakukan dengan optimisme bahwa pada tahun 1990-an Indonesia menjadi negara pengekspor gula terbesar di dunia, meskipun kini kedua terbesar mengimpor gula di dunia. Produksi gula nasional bisa menggeliat dengan SDM terdidik yang tersedia dari kampus menghasilkan varietas baru tanaman tebu.

"Kita butuh penambahan lahan dan perbaikan kualitas, karena itu dibutuhkan peran dari teman-teman IPB untuk varietas. Sekarang tantangannya adalah cuaca, kita butuh varietas yang tahan cuaca sekarang," ujarnya.

Menurut Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebelumnya, pengadaan gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan perhitungan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2023 dari kebutuhan nasional 3,4 juta ton, diperkirakan produksi nasional mencapai 2,6 juta ton, sementara masih terdapat cadangan dari tahun 2022 sebesar 1,1 juta ton sehingga masih diperlukan pengadaan 900 ribu ton agar di akhir tahun masih terdapat stok 1,2 juta ton.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment