Jokowi Tak Mau Lagi Ada Cetak KTP, Cukup Pakai Cara Ini..

29 Desember 2023 15:49
Penulis: Mochammad Rizki, news
Presiden Jokowi. (Net)

Sahabat.com - MenPAN-RB Azwar Anas memaparkan sejumlah hal yang akan difokuskan dalam aplikasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Salah satunya ialah tak ada lagi KTP cetak dan diganti dengan identitas kependudukan digital (IKD) yang bisa ditunjukkan lewat ponsel masing-masing.

Azwar mengungkapkan, hal itu merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diketahui, SPBE ini sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023. Azwar mengatakan pemerintah berfokus pada 9 layanan prioritas yang salah satunya IKD.

"Perpres ini isinya membangun kemampuan untuk implementasi di govtech dan fokus integrasi layanan. Tentu tidak semua akan segera tercapai. Kita fokus di sembilan layanan prioritas, apa itu?" ujar Azwar Anas kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).

"Pertama identitas digital dasar, digital ID, seperti KTP, targetnya ke depan dari Pak Presiden tak ada lagi cetak-cetak KTP semua cukup pakai IKD yang nanti akan bisa dibawa di HP masing-masing. Bagi masyarakat yang belum punya HP tetap KTP cetak bisa digunakan," kata Azwar.

Layanan lain yang akan difokuskan dalam SPBE adalah platform pertukaran data. Azwar mengatakan selama ini kementerian dan lembaga sudah memiliki data lengkap, tapi belum optimal pemanfaatannya.

"Data exchange, karena selama ini setiap kementerian lembaga kaya data, namun tak bertukar maka manfaatnya belum optimal untuk masyarakat," kata dia.

Ia memaparkan, Jokowi juga meminta agar layanan pembayaran digital dimaksimalkan. Azwar menilai hampir semua kementerian sudah menggunakan layanan tersebut.

"Kemudian pelayanan publik portal satu data, tadi Pak Presiden meminta portal layanan tak lagi sektoral per kementerian tapi berdasarkan kebutuhan. Misalnya contoh di Estonia langsung bagaimana cara melahirkan, bagaimana saya menikah, bagaimana asuransi saya. Jadi langsung ke urusan masing-masing, tidak lagi ke sektoral. Ini nanti akan dilakukan rapat kabinet paripurna oleh Bapak Presiden," ucapnya.

Di samping itu, portal administrasi pemerintahan menjadi fokus Jokowi. Azwar menyebutkan hal itu untuk memperpendek sistem di pemerintahan.

"Jadi nanti sistem keuangan, sistem pemerintahan tidak lagi banyak. Kemarin SIPD sudah kita resmikan. Dari 500 lebih layanan cukup satu layanan," jelas dia.

Sementara, layanan lainnya ialah SIM online, bantuan sosial di Kemensos, kesehatan, hingga pendidikan. Azwar mengatakan 9 layanan itu akan berdampak besar jika sudah diimplementasikan.

"Kalau sembilan layanan sudah didigitalkan, ini dampaknya akan sangat besar sekali," tandasnya. 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment