Sahabat.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Ibu Kota turun tujuh persen sejak dua minggu terakhir.
"Tren kasus ISPA, pneumonia, Influenzae
Like Illness (ILI) di DKI Jakarta menurun dalam 14 hari terakhir, mulai terlihat sejak 14 September 2023" kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, pada minggu ke-3 September, ISPA turun tujuh persen, pneumonia turun 18 persen dan ILI turun 29 persen dibanding
minggu sebelumnya.
Hal tersebut berdasarkan pengamatan bersama Kementerian Kesehatan RI dari website Kemenkes RI yang datanya diinput setiap hari oleh seluruh Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan serta rumah sakit di DKI Jakarta.
Ngabila menjelaskan, penurunan kasus tersebut juga karena kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat DKI Jakarta. Kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) efektif dilakukan untuk mengendalikan polusi udara.
Pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi secara cepat menurunkan polusi udara terutama terkait Particulate Matter (PM) 2.5 yang membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas.
Kolaborasi unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media massa (pentahelix) terlihat nyata dalam upaya cepat untuk membuat "Jakarta Langit Biru".
"Kebijakan WFH juga dirasakan cukup efektif untuk mengendalikan cepat kadar polusi udara yang akhirnya berpengaruh pada jumlah kasus ISPA dan pneumonia yang trennya menurun," ujar Ngabila.
Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap mengimbau warga Jakarta untuk mencegah paparan polusi dengan 3 cara. Pertama, menghindari aktivitas di luar rumah jika tidak terlalu mendesak, terutama kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil dan lansia.
Kedua, memakai masker KN95/KF94 jika berada di luar rumah karena bisa menyaring polusi dengan efektif 95-100 persen. Ketiga, melakukan imunisasi rutin lengkap anak dan dianjurkan imunisasi haemophilus influenzae tambahan per tahun pada kelompok rentan.
Kemudian, tetap menerapkan pola hidup sehat dengan tips "CERDIK" setiap harinya. Yakni cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stres.
Ngabila menyebutkan, Pemprov DKI juga menganjurkan warga DKI Jakarta untuk menggunakan penyaring udara indoor atau air purifier, menghirup uap air panas dan tetes minyak kayu putih atau esensial untuk melegakan pernapasan. Selanjutnya mengonsumsi suplemen vitamin C, D3 pengganti sinar matahari pagi dan asam lemak omega.
Dinkes DKI Jakarta mempersilakan penderita ISPA memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
"Gratis, kan dari BPJS. Masyarakat Jakarta kan 98 persen sudah punya BPJS," kata Pelaksana tugyas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Cipayung, Kamis (14/9).
Ani menuturkan hingga kini penderita ISPA masih fluktuatif, namun adanya pengaruh polusi udara ini meningkatkan kepedulian masyarakat untuk berobat ke Puskesmas maupun rumah sakit.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment