Sahabat.com - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solok Mustafa mengharapkan agar seluruh sekolah di kota itu menerapkan sistem pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, lebih relevan, mendalam dan menyenangkan bagi murid.
"Kami mengharapkan setiap MTsN menerapkan Kurikulum Merdeka untuk mendukung visi pendidikan dan sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran," kata Mustafa di Solok, Senin.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di MTsN, Kemenag Kota Solok menggelar kegiatan lokakarya dilaksanakan selama tiga hari dengan jumlah peserta sebanyak 53 orang guru.
Kemenag Kota Solok juga menghadirkan narasumber Kepala MTsN 10 Tanah Datar Rika Maria yang pernah meraih prestasi peringkat pertama dalam lomba Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) tingkta Sumbar tahun 2020.
"Kegiatan lokakarya ini bisa menjadi bekal bagi guru MTsN Kota Solok untuk menghadapi kurikulum merdeka yang akan diterapkan pada tahun pelajaran 2023/2024 nanti," ujar dia.
Kurikulum Merdeka ini sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
“Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di manapun berada," kata dia.
Pendidikan sangat penting, artinya tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.
Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Kepala MTsN 10 Tanah Datar Rika Maria dalam materinya menyampaikan Kurikulum Merdeka merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yang lebih berpusat pada siswa.
Ia mengatakan tujuan Kurikulum Merdeka adalah mengalihkan fokus pendidikan dari hafalan dan ujian menjadi pengembangan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi secara efektif, dan berkolaborasi dengan orang lain.
Kurikulum menekankan pembelajaran berbasis proyek dan mendorong siswa untuk mengeksplorasi minat dan minat mereka. Ini juga menggabungkan literasi digital dan keterampilan abad ke-21 untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
Leave a comment