Kemenkumham Sulteng Gelar Bakti Sosial Pengentasan Stunting

24 Juli 2023 06:54
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Sulteng Budi Argap Situngkir (ketiga kiri) memberikan paket sembako kepada salah satu peserta ibu hamil pada kegiatan baksos di Puskesmas Bulili, Palu, Senin (24/7/2023). (ANTARA/HO-Humas Kemenkumham Sulteng)

Sahabat.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah menggelar bakti sosial pengentasan stunting dalam rangka memperingati Hari Bhakti Dharma Karya Dhika (HDKD) atau hari lahir ke-78 Kemenkumham Republik Indonesia tahun 2023.
 
"Kami menyadari bahwa pengentasan stunting sangatlah penting, karena itu kami terus mengupayakan agar program prioritas pemerintah berjalan dengan baik melalui kegiatan ini," kata Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Sulteng Budi Argap Situngkir di Palu, Senin.
 
Ia mengatakan bahwa bakti sosial dilakukan sebagai bentuk kepedulian Kemenkumham Sulteng terhadap masyarakat, khususnya masalah penanganan stunting pada anak.
 
Selain menggelar kegiatan tersebut, kata dia, Kemenkumham Sulteng juga akan menggelar bakti sosial yang menjangkau beberapa panti asuhan di daerah itu.
 
"Kami akan berkunjung ke lima panti asuhan di setiap lintas agama di Kota Palu, sebagai bentuk kepedulian kami tentang pentingnya persatuannya bersama,” katanya.
 
Bakti sosial sendiri dilaksanakan Perhimpunan Tenaga Kesehatan (Pernakes) Kemenkumham Sulteng bersama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bulili Palu.
 
Kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 55 orang yang terdiri dari ibu hamil, balita serta penyandang disabilitas di Kota Palu yang turut menerima sosialisasi kesehatan dan mendapatkan paket sembako, serta suplemen vitamin tambahan.
 
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bulili Agustina mengapresiasi atas kepedulian jajaran Kanwil Kemenkumham Sulteng yang terus berkolaborasi bersama dalam membantu masyarakat.
 
"Kami sangat bersyukur bahwa kolaborasi terus berjalan dengan sangat baik, mulai dari kebutuhan kesehatan warga binaan pemasyarakatan (WBP), masalah virus COVID-19, hingga persoalan stunting,” ujarnya.

Dia berharap kolaborasi dapat terus dilakukan demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.​​​​​​(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment