Kemiskinan Ekstrem Jateng 2023 Tinggal 1,1 Persen, Pj Gubernur Genjot Tuntaskan Hingga 0 Persen pada 2024

13 November 2023 09:02
Penulis: Adiantoro, news
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Tengah pada 2023 ini turun 0,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (Humas Jateng)

Sahabat.com - Kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada 2023 ini turun 0,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2022, kemiskinan ekstrem di provinsi Jateng tercatat 1,97 persen, sedangkan tahun ini tinggal 1,1 persen. Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, saat memimpin Apel Pagi di Halaman Kantor Gubernur, Senin (13/11/2023).

Kendati begitu, dia meminta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk terus menurunkan kemiskinan ekstrem, hingga ditargetkan tuntas sampai nol persen pada 2024.

"Pada tahun 2023 ini kemiskinan ekstrem Jateng berada di posisi 1,1 persen," kata Nana, seperti dilansir dari laman Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Senin (13/11/2023).

Atas upaya penurunan itu, lanjut dia, Provinsi Jateng mendapat penghargaan dari Pemerintah pusat berupa insentif fiskal senilai Rp5,79 miliar.

"Dari 38 provinsi, hanya tujuh provinsi yang diberikan penghargaan, termasuk Jawa Tengah. Ini suatu kebanggaan. Tetapi belum selesai, karena target di 2024, kemiskinan ekstrem ini kita harus nol persen," jelas Nana.

Dia meminta seluruh jajarannya terus bekerja keras, untuk mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem. Nana yakin, jajarannya mampu mewujudkan target ini, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dia menambahkan, ada delapan komponen sasaran yang diintervensi Pemerintah Provinsi Jateng, untuk percepatan penanggulangan kemiskinan.

Yakni, perbaikan rumah tidak layak huni, pemasangan listrik gratis (program listrik murah), sumber air, jamban, penanganan stunting, anak tidak sekolah, disabilitas dan individu tidak bekerja.

Selain menggunakan anggaran negara, berbagai pihak juga digandeng untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pengentasan kemiskinan. Antara lain, CSR perusahaan swasta, BUMN, BUMD, lembaga amil zakat, dan masyarakat filantropi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment