Sahabat.com - Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Roy Himawan S.Farm mengatakan melalui kerja sama dengan industri farmasi bisa membawa semakin banyak produk obat inovatif masuk Indonesia sehingga membangun sistem kesehatan Indonesia yang lebih bertahan.
"Apa yang kami dorong agar ada keseimbangan, dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kami sependapat kita mengupayakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar bagi masyarakat seluas-luasnya dengan obat yang memenuhi parameter tidak hanya keamanan, khasiat, mutu tapi juga kebersihannya yang seharusnya ada bagi masyarakat," ucap Roy dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan perlu adanya peningkatan kapasitas industri farmasi dalam negeri agar dapat berpartisipasi menyediakan akses obat untuk mencapai pelayanan kesehatan yang sesuai standar.
Pasca pandemi telah menjadi momentum di mana penting untuk memastikan sistem kesehatan berjalan baik yang didukung oleh jaminan kesehatan secara komprehensif. Roy mengatakan dari pandemi mengajarkan seberapa sanggup negara menyediakan sistem kesehatan berkelanjutan, yang membuat pendanaan semakin banyak dari negara-negara yang mendorong mereka untuk sanggup menyediakan sistem kesehatan.
Selain itu, momen pandemi juga menunjukkan komitmen negara untuk meningkatkan kapasitas produksi agar distribusi obat dan pelayanan kesehatan berkembang terdistribusi di segala geografis dan mengembangkan rantai suplai di bidang kesehatan. Sehingga ketika suatu saat terjadi fenomena kesehatan lain, negara sudah mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
"Ini jadi tantangan dan PR negara berkembang, kita masih belajar keinginan dan kebutuhan sejajar dengan kemampuan dan kapasitas, kebutuhan yang belum terjangkau sebaiknya dikembangkan, diberikan pendanaan jadi peluang akses obat inovatif yang dibutuhkan dapat tersedia dengan baik di Indonesia," kata Roy.
Dengan distribusi obat dan pelayanan kesehatan yang memadai, kata Roy, masyarakat _dalam hal ini pasien_ bisa mendapat obat dan tidak harus ke luar negeri.
Bidang kefarmasian juga menargetkan bagaimana setiap obat terdaftar di Indonesia dan tidak memerlukan waktu lama untuk masuk ke Indonesia setelah obat inovatif diluncurkan di negara asal.
"Kendalanya selama ini adalah preferensi pemegang izin edar industri untuk masuk ke Indonesia, maka kita dorong bahwa Indonesia negara yang layak dijadikan tempat untuk produk obatnya, ini langkah untuk mereka semakin banyak menaruh produknya di Indonesia," ungkap Roy.
Ia juga mengapresiasi dan menyambut baik upaya International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) untuk ikut membangun sistem kesehatan yang lebih berkelanjutan di Indonesia.
Pihaknya memastikan adanya peningkatan kapasitas industri dalam negeri bisa menyediakan akses obat yang selama ini belum ada. Dan kerja sama IPMG bersama Kemenkes dapat membangun sistem kesehatan yang lebih resilience, dengan IPMG menyediakan solusi obat-obat inovatif bagi masyarakat.
"IPMG memiliki keunggulan akses obat inovatif dan kami berharap bisa terus bekerja sama dengan industri farmasi untuk membawa semakin banyak produk inovatif masuk Indonesia," harap Roy Himawan.(Ant)
0 Komentar
KPAI Dapati 1,14 Juta Anak Masih Jadi Pekerja Anak
Kasad Panen Raya Jagung dan Singkong di Lahan Ketahanan Pangan Kostrad Ciemas Sukabumi
Siap Galau Bareng Lyodra hingga Afgan di Pesona Nusantara NTV
Tokoh Adat Ungkap Kedekatan PLN dengan Masyarakat di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
PLN UIP Nusra Kembangkan Berbagai Sektor Potensial di Sekitar Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Polda Metro Jaya Tangkap Kekasih Artis Tamara Tyasmara
Tanggul wulan Jebol, Jalur Pantura-kudus Terputus
Wakapolri Tegaskan Tidak Ada Instruksi Video Testimoni Rektor
AMIN Gelar Kampanye Akbar di JIS, Ini Tiga Lokasi Parkir Kendaraan
Leave a comment