Nusantaratv.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil VI Makassar melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional Makassar terkait kelangkaan minyak curah, sehingga memicu minyak curah harus ditebus Rp16 ribu - Rp17 ribu per liter.
"Jangkauan distribusi yang cukup jauh salah satu pemicu. Laporan di Makassar saja dijual hingga Rp17 ribu per liter, belum lagi yang jauh di daerah, karena itu diharapkan masyarakat turut memantau dan segera berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Ketua KPPU Kanwil VI Makassar, Hilman Pujana disela Sidak di Pasar Terong, Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, berkaitan dengan kondisi tersebut, pihaknya bersama Dinas Perdagangan Makassar dan Bulog Sulsel berkoordinasi dan melakukan pemantauan lapangan.
Sebagai gambaran, untuk komoditi minyak curah itu sudah mulai tersendat pasokannya sejak awal Januari 2023. Akibatnya harga minyak curah di pasar tradisional bervariasi mulai Rp16 ribu hingga Rp17 ribu per liter.
Sementara itu, minyak kemasan juga dijual dengan harga yang bervariasi mulai Rp23 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Makassar Arlin Ariesta mengatakan, bersama dengan instansi terkait segera melakukan penelusuran jika terjadi gejolak harga sembilan bahan pokok (Sembako), termasuk melakukan Operasi Pasar (OP) dengan penjualan minyak curah asal Bulog Sulsel seharga Rp12.500 per liter.
Dia mengatakan, hal yang paling penting adalah peran pemerintah daerah dan provinsi untuk melakukan pengawasan bersama aparat keamanan di lapangan dan memberikan jaminan ketersediaan pasokan Sembako dengan harga terjangkau.
"Jadi kehadiran kami di sini untuk memastikan harga bahan pokok tidak terlalu naik dan ingin mengetahui kendalanya di mana, apakah di pihak distributor, pasokan, distribusi atau yang lainnya," katanya.
Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Terong Makassar, Syahrul mengatakan, sejak awal Januari 2023 sudah kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng curah. Kalau pun ada stok, penjual minyak goreng dibatasi pembeliannya dengan alasan pasokan sedikit.
"Karena kami membelinya seharga Rp15 ribu per liter dari distributor, jadi kami menyesuaikan harga jualnya yakni Rp16 ribu per liter," ujarnya.(Ant)
0 Komentar
Alumni USU Jabodetabek Peduli Gelar Perayaan HUT ke-79 RI, Ini Pesan Ketua Pembina Nurdin Tampubolon
Bio Farma Terima Award dari Markplus dalam Sektor Farmasi
Menteri LHK Siti Nurbaya Jadi Inspektur Upacara 17 Agustus di Taman Nasional Gunung Rinjani
Ibu Kota Nusantara Sebagai Kota Unik
Moeldoko Ingatkan Percepatan Implementasi Program MLFF
Aturan Pelaksana UU Kesehatan Telah Diterbitkan Pemerintah
Cuaca Sebagian Besar Indonesia Berawan Tebal Rabu
Freeport Dukung Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Leave a comment