KLHK Ajak Multi Pihak Tuntaskan Pengelolaan Sampah di Daerah

14 Februari 2023 13:32
Penulis: Habieb Febriansyah, news
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian LHK Rosa Vivien Ratnawati memaparkan tentang pentingnya aksi kolaborasi dalam mengelola sampah di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). (ANTARA/HO-Kementerian LHK)

Sahabat.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak multi pihak untuk menuntaskan pengelolaan sampah di setiap daerah melalui momentum Hari Peduli Sampah Nasional atau HPSN 2023 yang diperingati setiap tanggal 21 Februari.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan HPSN 2023 bertujuan untuk memperkuat peran pemerintah daerah (pemda) dalam melaksanakan pengelolaan sampah dan menumbuhkan partisipasi publik dalam upaya mencapai nol emisi melalui gerakan memilah sampah dari sumbernya.

"Keterlibatan berbagai pihak dalam upaya pengelolaan sampah melalui multi stakeholders perlu kita tingkatkan, karena keberhasilan upaya pengelolaan sampah memerlukan kolaborasi program baik pusat, daerah, dunia usaha dan masyarakat," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Vivien menjelaskan peringatan HPSN turut mendorong peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.

Ia meyakini pengembangan rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor secara sistematis dan integratif dapat dilakukan di setiap aksi pengurangan sampah hingga berdampak positif kepada penurunan emisi di sektor pemukiman, industri, pendidikan, dan lainnya.

Jelang peringatan HPSN 2023 ada kampanye bertajuk Jelajah Bersih Negeri 2023 yang digiatkan melalui aksi bersepeda dari Bali ke Jakarta untuk menggerakkan peran aktif seluruh pihak di setiap kota yang dikunjungi.

Aksi tur bersepeda tersebut dimulai sejak 8 Februari 2023 di Bali. Tim pesepeda terbagi dua jalur menempuh Bali hingga Jakarta, yaitu tim jalur utara yang melintasi Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Tuban, Indramayu, hingga Jakarta. Sementara tim yang melalui jalur selatan dimulai dari Yogyakarta menuju Purwokerto, Cilacap, Bandung, Depok, dan Jakarta.

Dalam kurun waktu 10 hari perjalanan mereka sudah mengunjungi lokasi-lokasi best practice pemanfaatan rantai nilai pengelolaan sampah, seperti di Desa Penglipuran yang merupakan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung Bali.

Selanjutnya mereka juga memotret partisipasi publik di Muncar Banyuwangi, industri recycling plastik di Pasuruan, pengolahan sampah menjadi energi listrik di Benowo Surabaya, pengembangan Refuse Derived Fuel (RDF) di PT Semen Indonesia Tuban, pengolahan sampah organik skala besar di Kudus, serta bank sampah binaan PT Pertamina di Indramayu.

Pada 14 Februari 2023 para pesepeda tur Jelajah Bersih Negeri telah tiba di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Bupati Indramayu Nina Agustina menyampaikan tekad agar wilayahnya bersih dari persoalan sampah. Menurutnya, untuk mengatasi masalah sampah dibutuhkan program pengelolaan yang komprehensif dan terpadu dari hulu sampai hilir.

"Kesuksesan pengelolaan sampah tidak bisa hanya dicapai oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan peran seluruh stakeholders, mulai dari elemen masyarakat, BUMN, BUMD, dan korporasi agar memberikan manfaat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan akhir, sekaligus menjadi sumberdaya yang memiliki nilai guna dan nilai jual,” kata Nina.

Ia menuturkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu telah menyusun kebijakan strategis daerah yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Indramayu Nomor 50 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis. Aturan itu mengacu kepada kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017.

"Kami menginisiasi beberapa program guna memenuhi target penanganan sampah 70 persen pada tahun 2025, diantaranya pencanangan Program Gerakan Masyarakat Memilah yang dilaksanakan secara masif termasuk memfasilitasi pembentukan bank sampah di seluruh desa," pungkas Nina.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment