Kotawaringin Timur Kedepankan Sistem Promosi Kesehatan Cegah DBD

17 Mei 2023 08:47
Penulis: Alber Laia, news
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi. (ANTARA/Norjani)

Sahabat.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah mengedepankan sistem promosi kesehatan dengan mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, sebagai salah satu upaya pencegahan penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Penularan DBD juga berkaitan dengan kondisi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi di Sampit, Rabu.

Dinas Kesehatan sejak awal mengantisipasi peningkatan kasus DBD dengan melibatkan seluruh tenaga kesehatan di seluruh puskesmas.

Penyuluhan dilakukan untuk mengajak masyarakat memberantas sarang nyamuk dengan rutin membersihkan lingkungan, sehingga nyamuk tidak sampai berkembang biak. Jika lingkungan bersih maka risiko munculnya penyakit semakin kecil.

"Juga jaga imunitas dengan istirahat yang cukup, berolahraga minimal 20 menit setiap hari dan makan makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayur sehingga daya tahan tubuh kita akan meningkat untuk menghadapi ancaman penyakit," tambah Umar.

Adapun hingga saat ini, kasus DBD di wilayah Kotawaringin Timur harus tetap diwaspadai. Sejak awal Januari hingga 15 Mei, tercatat 49 kasus DBD yang tersebar di tujuh kecamatan.

Rinciannya, DBD di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan satu kasus, Mentawa Baru Ketapang 14 kasus, Seranau satu kasus, Baamang 30 kasus, Cempaga satu kasus, Cempaga Hulu satu kasus dan Parenggean satu kasus.

"Laporan terbaru, sebarannya sudah ada di sembilan kecamatan. Ini terus kami evaluasi," timpal Umar.

Oleh karenanya setiap ada laporan kasus DBD yang penderitanya masuk rumah sakit maka, pihaknya langsung melakukan fogging (pengasapan) untuk mencegah penyebaran atau meluasnya penularan.

Dinas Kesehatan bergerak cepat menanggapi setiap ada laporan terkait DBD. Pengasapan dilakukan untuk meluasnya penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

Lebih lanjut dia menyampaikan, selain DBD pihaknya juga mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang bisa berdampak terhadap bidang kesehatan.

Dinas Kesehatan mendukung tim di kabupaten untuk mengantisipasi kasus-kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) serta dampak asap saat karhutla.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga mengantisipasi kasus diare meningkat. Wabah penyakit ini biasanya di wilayah selatan akibat kekurangan air bersih saat kemarau.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment